Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Sabtu, 31 Januari 2015

Masa Awal Pengerjaan Skripsi: Stagnansi (2)

Ugh! Inikah awal Bulan April 2014 yang begitu menyakitkan lahir batin ini!?

Gue kembali bertemu dengan si Botak. Katanya, "Di, denger-denger si Tango udah bisa maju sidang akhir bulan ini ya? Professor jangan mau kalah sama dia, dong!".

Sekali lagi, gue benar2 heran sama orang2 jaman sekarang. Mereka semua enggak bisa menyeimbangkan antara ekspektasi dengan realita seadil mungkin! :"(

Gue lalu berkata, "Egh... Emang gue pikirin sama urusannya si Tango Tengil itu! Iya, kayak yang gue bilang itu... Gue masih di dalam tahap konfirmasi latar belakang, Tak! Well, If you are asking for it, then I my answer will be, 'Yeap. I'm so fucked up, nigger! Fo' Sho'!'. Gimana, Tak!? Jelas kan apa maksud gua!?".

Botak lalu menyipitkan mata dan menunduk. Gesture itu merupakan gesture yang khas ia miliki sendiri, yang artinya adalah stres berat. Sepertinya dia begitu kecewa sama nasib naas yang saat ini sedang gue alami.
Dia lalu berkata, "Sabar ya, Prof.".

... :"|

Gua lalu menunggu kabar buat kepastian latar belakang tersebut. Seminggu, enggak ada kabar. Dua minggu, juga udah berlalu tanpa kabar. Minggu ketiga juga bahkan enggak ada kabar juga.

Bu Yasmine ke mana!? :"(

Gue lalu bertanya melalui email, "Bu, apa kabar latar belakang saya?". Minggu depannya... Alias akhir Bulan April, beliau baru menjawab,
"Di, sekarang saya sedang baca dengan kepala yang agak pusing. Dari kemarin-kemarin saya vertigo nih.".

...... :"|

Bahkan, kabar naas tersebut berlangsung hingga dua bulan berikutnya! Masya Allah! Ada apa gerangan!? Kok Bu Yasmine malah jadi pesakitan begini!? Kenapa beliau bisa kena vertigo selama dua bulan berturut-turut...!? :"(

Mei dan Juni berlalu dengan melenggang kangkungnya. Dua bulan itu merupakan dua bulan persiapan para mahasiswa agar bisa mengikuti sidang. Dua bulan itu juga jadi waktu batas dari sidang itu sendiri. Semua itu udah diatur agar para mahasiswa bisa menjalani wisuda Agustus ini.

Iya. Jadi, karena itulah... Gue jadi enggak sempat buat mengisi deadline waktu sidang sebelum wisuda periode ini.
Motherfucker!! Ugh!!! :"(

Di antara berlalunya Mei dan Juni itu, bukan berarti gue enggak ngapa-ngapain, sih. Saat itu, gue mencoba buat melakukan temuan-temuan di dalam kelas (observasi) dan tidak lupa mengambil data sekunder. Data sekundernya berbicara mengenai data sekolah buat periode 2013-2014. Semua itu terima kasih atas berkat bantuan beberapa warga sekolah seperti Pak Kus, Kelas 7A, Kelas 7B, dan Pak Arifin selaku Pegawai Administrasi Tata Usaha.

Egh... Seperti biasa gue mencatat semua data observasi itu ke dalam bentuk field notes... Mengubah tulisan scratch/jotting notes ke dalam field notes ternyata enggak semudah yang dibayangkan. Selain karena memang ribet dan butuh ingatan fotografis (ibaratnya itu, ingatan kita itu perlu banget dielaborasi sama pengalaman kita yang masa lalu itu. Sedangkan, pengalaman itu bergantung dari seberapa cerdas dan kuatnya kita di dalam menggunakan lima panca indra. Makin peka artinya makin bagus, otomatis makin banyak yang bisa diingat, dan otomatis juga makin banyak yang bisa ditulis. Gimana caranya agar kita makin peka terhadap kekuatan panca indra kita? Caranya, ya harus sering-sering jadi etnografer alias rajin-rajin turun ke lapangan buat penelitian, tentunya), ...
... Gue juga sering banget dapet gangguan dari rumah sendiri. Orang-orang di dalam rumah ini, lho, Berisiknya minta ampun, Enggak karuan! Enggak pernah mau rukun. Dan enggak pernah mau tertib dan teratur sama sekali! Kalo kayak gini caranya... Sekali lagi, gimana gue mau tertib dan teratur juga kalo mau ngerjain tugas!? Dikira dan dirasa tugas yang gue kerjain ini level-nya gampang banget kali, ya. Lagi-lagi!! Ada kesan antara orang lain itu punya ekspektasi yang berlebihan sama diri gua, kalau enggak yang sebaliknya: diremehin serendah2nya rendah!! :"(

.... :"|

Aah... Bulan Juli akhirnya datang juga. Dengan langkah yang terbata-bata, gue melangkahi bulan ini dengan begitu pedihnya. Siksaan lahir batin ini gue terima dengan percuma.

Salah satu pedihnya ini ada ketika gue menemani nyokap untuk seminar. Karena seminarnya di hotel, maka kami sekeluarga besar sekalian menginap di hotel. Di hotel, gue iseng-iseng mengerjakan Bab 2 (iya, gue melanggar aturannya Bu Yasmine. Karena, beliau tidak memperbolehkan gue melanjutkan bab-bab selanjutnya sebelum gue bisa menyelesaikan bab 1. Hmm...). Karena pekerjaannya mudah, yaitu menyalin dan meringkas ulang apa yang gue dapetin di data sekunder.
Tapi, sayang enggak semudah itu.
Gue sengaja mengerjakan Bab 2 ini di waktu dini hari. Buat info aja nih, kamar yang kami pesan itu ada dua. Kamar pertama buat gue, nyokap, sama Kak Titi. Sedangkan, kamar kedua buat keluarga kecil itu, yaitu Kak Adis, Ipar/Kak Candra/Motherfucker Asshole, dua biji ponakan, sama baby sitter. Gue kira, gue bisa mengerjakan Bab 2 ini dengan tenang...
Tahu-tahunya... Si bocah sering banget datang ke kamar gue buat gangguin nyokap sama Kak Titi. Otomatis, gue-nya juga ikutan keganggu. Masalahnya, dia ngeganggu sambil pake teriak-teriak nangis segala! :"(
Ergh... Dan hasilnya mengecewakan sekali, ya! Bab 2 itu enggak selesai, lho! Padahal ngerjain Bab 2 itu gampangnya bukan main. Kan cuma menyalin data sekunder aja. Ternyata, pekerjaan menyalin juga butuh konsentrasi yang tinggi, ye! ~_~

Sia-siaaa banget! Tahu gitu kan gue enggak perlu ikutan liburan ke hotel. Ngapain gue ke hotel kalau ujung-ujungnya berbuah penderitaan lahir batin juga! Mendingan banget ada di rumah. Kosong, dan otomatis gue bakalan sendirian, sih. Tapi kan di satu sisi gue bisa memastikan diri untuk konsentrasi dan siap menyelesaikan Bab 2 ini!

Well, fuck you all! :""((

...

Gue lalui Juli dengan rasa yang hampa. Beberapa teman yang kedapetan jadwal sidang dari Mei hingga Juni kemaren sudah lulus dan sudah siap menikmati wisudanya. Dan gue masih duduk berjuang mengatasi skripsi (berikut berbagai gangguan dan kegalauannya) dengan rasa yang hambar seperti itu.
Bulan Agustus berakhir sudah. Gue enggak bisa ikut menonton teman-teman yang lagi menikmati wisudanya karena tiga hal:
1. Gue masih galau. Gue enggak mau kegalauan gue menodai rasa riang gembira teman-teman yang sudah pada lulus itu
2. Gue masih perlu mengelaborasikan pemikiran gue buat siap menghadapi kritik dari Bu Yasmine. Kalau-kalau ada kritik. Belum lagi persiapan lain buat menyangkut turun lapangan yang selanjutnya. Ya intinya, alasan nomer dua ini mengacu kepada teknis pelaksanaan skripsi itu sendiri, lah
3. GUA MALU. DENGAN BERBAGAI KEGAGALAN YANG GUE MILIKI INI, MUKA GUE MAU DITARUH DI MANA KETIKA MENYAKSIKAN TEMAN-TEMAN GUE YANG UDAH PADA SUKSES ITU!?

... :"(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar