Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Rabu, 23 April 2014

Kesan Gue terhadap Game Baru: Gran Turismo 6

assalamu'alaikum Wr. Wb!
Hai semua, apa kabar? Mudah2an kalian semua sehat-sehat, sukses dalam beraktivitas, terus produktif juga :D .

Uiih... Udah lama gue gak nulis2 lagi di blog tercinta ini. Habisan, urusan ini itu cukup banyak, sih.

Gue mau sharing tentang game baru nih. Bukan maksud gue sombong, pamer, atau bagaimana2, tapi emang mau berbagi cerita aja. Berbagi cerita terutama buat kalian semua yang kebetulan juga berstatus sebagai anak gamer! XD. Soal game balap yang begitu fantastis. Apa namanya? Gran Turismo.

Siapa yang enggak tahu Gran Turismo? (kalo enggak tahu juga enggak apa2 sih, hehehe) Game balap yang satu ini pasti menjadi sahabat bagi anak2 retro yang lahir di tahun 90an kayak gue. Anak2 retro itu yang suka banget sama balap mobil. Enggak perlu kepo soal mesin, ban, body works, dan segala macemnya sih, yang penting senang aja sama balap. Ya kayak gue ini :D .

Seperti namanya, GT pada awalnya dirancang oleh Kazunori Yamauchi dari perusahaan Polyphony Digital untuk mewadahi gamer yang mau tahu soal mobil2 Grand Touring, yaitu mobil mewah yang terdiri dari dua pintu dan punya down force yang besar2, begitu juga dengan tenaga kudanya. Bayangannya, bentuk tubuhnya seksi2 dan ceper2. Tetapi, semakin ke depan-depannya, konsep GT semakin berubah dari yang tadinya terbatas hanya untuk mobil Grand Touring menjadi mobil2 yang macem2. Mobil yang macem2 itu kayak mobil konsep alias mobil yang belum jadi.

Kira2 begitu buat pendahuluannya, mudah2an cukup menarik buat kalian. Gak menarik ya mohon maaf :( .

Awalnya, gue kenal GT dari tahun 1998. Tahun ketika gue baru mau masuk kelas 1 SD, hehehe. Ketika itu, gue coba iseng main GT 2 sampai begadang terus gak karuan (gile masih kecil udah bisa begadang, hahaha!). Entah kenapa - dengan otak gue yang masih kecil itu - gue bisa beli Mazda RX-7 (FD3S Spirit) Le Mans Edition.

Karena itu, jadilah gue suka sama game balap. Gue juga jadi perhatian sama mobil balap, minimal ke Mazda RX-7. Mobil seksi yang bermesin rotari itu terus menggoda gue! Dia berkata, "Ayo, Di. Cintai terus mobil balap dan game balap!".
Oke, sulit dibayangin sih kalau Mazda RX-7 beneran ngomong gitu ke gue. Mudah2an itu cuma delusi aja. Atau imajinasi gue yang kelewat lebay, hehehe.

Lanjut. Itu kisah gue di PS 1. Gimana dengan PS 2? Gue coba lagi beli GT edisi selanjutnya. Tapi sayangnya, gue salah beli. Karena keburu nafsu beli, gue malah ditawarin sama mas2 penjualnya, "Dek, GT 3 belum ada, soalnya belum jadi. Tapi, ada sih versi Prologue. Mau dicoba gak, dek?". Maklum, saat itu gue masih SD kelas 4 dan masih (bahkan) masih belajar soal meluruskan air kencing... Alias baru aja disunat... Hahaha... Dengan keadaan gue yang kayak gitu, otomatis pemikiran gue juga begitu instan. Akibatnya, gue beli aja tuh game yang salah.

Iya, betul sekali. Gue gak tahu, gue gak nyadar tentang apa sih arti dari Prologue itu.
Ternyata, prologue itu game yang belum jadi sepenuhnya, sialan -,-.
Ya, dan gue dalam bermain game itu enggak bisa beli mobil yang baru. Sama sekali. Gue juga gak bisa masuk ke simulation mode. Ya, bagi pecinta RPG, simulation mode itu ibaratnya sama aja kayak 'Adventure Mode'. Jadi, seri petualangan. Tapi, kalau di game balap ini, seri petualangannya itu agak2 mengikuti kenyataan pebalap gitu. Agak mengikuti, tapi gak meniru persis luar dalamnya, lho. Ya, di seri petualangan ini lo bisa berbuat yang macam2 kayak ikut perlombaan (Cup, Endurance Hall, Training and Licences, dan sebagainya) dan beli mobil baru. Khusus buat soal mobil baru ini, gamer benar2 diasah otaknya buat membeli mobil yang cocok buat dirinya. Ingat, beli mobil bukan karena pengen pamer alias gengsi. Tapi, beli mobil karena emang dipikir dan bisa dirasa buat memenuhi kebutuhan diri pengemudinya. Hukum itu enggak cuma berlaku di lalu lintas Jakarta dan sekitarnya, tapi juga buat game balap yang satu ini. Intinya, you are what you drive. I am the car, and the car is me. Sekali di atas aspal, jadikan mobil sebagai belahan jiwamu! XD.
Lah, jadi tipsnya gimana dong kalau mau beli mobil di GT? Suka sama mobil yang bisa diajak ngebut di tengah belokan secara lancar? Cari mobil yang bisa nge-grip. Jangan lupa sama jenis ban dan takaran down force nya. Oke, kalau repot, biasanya mobil2 yang udah biasa dipake buat Endurance Hall 24 Hours Le Mans rata2 pada bisa diajak bekerja sama buat urusan yang beginian.
Suka sama mobil yang bisa diajak ngesot? Cari mobil yang bisa nge-drift. Berhubung ngesot adalah seni untuk mengendalikan keadaan membelok yang lebay alias over-steer, maka soal kelancaran dari ngesot ini ya urusan lo sendiri (practice makes perfect, after all! Never give up for doing the art of controlling the oversteer!). Yep, ayo buktikan bahwa mobil lo bisa lebih lancar ngesotnya dibandingkan suster ngesot! Kalau berani, ajak aja suster ngesot ikutin drift competition! XD.
Terus juga, suka sama mobil yang bisa ngebut gak karuan? Bisa lari lurus alias nge-drag? Cari yang tenaga kudanya gede. Cek juga nilai maksimal RPM nya berapa. Ujung2nya, lari lurus kayak gitu emang terpaut dalam minimal tiga faktor: kecepatan maksimal alias top speed, akselerasi alias percepatan, sama kemampuan pebalapnya sendiri. Ada lho korelasi antara denyut nadi, konsentrasi kerja syaraf dan otak pebalap dengan kesiapannya menghadapi lampu hijau. Gak percaya? Lihat GT Academy yang baru dibuat pada tahun 2008.
Oke, sekarang mari kita beralih ke fitur yang cuma bisa dinikmati di game Prologue itu. Hemm, kita cuma bisa nikmati satu fitur aja, yaitu Arcade Mode. Sekali lagi, buat pecinta RPG bolehlah Arcade Mode ini dianalogikan sama Free Mode atau Free Run. Di mode ini, kita bebas memilih mobil, apa saja... Yang jumlahnya terbatas... Dan relatif pelan2... -,- .
Makanya, gue kecewa banget sama edisi Prologue.
Kalaupun ditawarin lagi, pasti gue gak bakalan mau lah. Menyesal seumur hidup. Pasti.

selanjutnya, gue akhirnya beli GT 4. Kali ini enggak Prologue, beneran. Bener2 asli. Yang covernya itu Ford GT '02 Concept. Buat info aja, GT 4 ini masih khusus untuk PS 2. Atau juga bisa buat PC, asalkan Emulator buat PS 2 nya juga ada.

Dan... Asli dah... Subhanaullah... GT 4 itu... Bener2... Bisa dikatakan sebagai... Game balap terbaik buat PS 2. Kalaupun enggak secara umum, ya secara khusus. GT 4 secara khusus jadi game balap versi simulasi terbaik buat PS 2.. Ya, anggap aja game balap versi action terbaik buat PS 2 itu macam2nya Need For Speed.

Terharu gue. Segala macam mobil2 super seksi alias supercar diperkenalin secara cuma2 di GT 4. Gue jadi kenal Pagani Zonda, Saleen S7, Acura NSX, Spyker C8 Laviollette, Ford GT '02, dan sebagainya. Grafiknya juga super sekali! Sirkuitnya banyak, mulai dari yang original (dibikin sendiri sama PD), sirkuit dunia (sirkuit asli, real, emang beneran ada kayak nurburgring nordschleife sama Mazda Laguna Seca), sirkuit kota (Tokyo Route, Seoul City, New York, Opera V Paris, dan sebagainya... Kalau di waktu malam bikin hati nangis terharu saking indahnya! X"D), ampe sirkuit off-road alias dirt trial.

GT versi PSP juga gue mainin. Yang ini juga bikin gue terharu. Ada beberapa merk mobil Eropa yang ditambahin untuk mengoreksi kekurangan yang ada di GT 4 kayak Ferrari, Bugatti, dan Lamborghini. Lho? Jadi, tiga merk ini enggak ada dong di GT 4? Ya, betul. Enggak ada :"( . GT 4 emang lebih memberikan postulat kelengkapan manufaktur di wilayah Asia-Pasifik-Amerika, sih. Jadi, jumlah Muscle Car dan Asia-Pacific Sport Cars lebih banyak daripada European Super Cars. Kebalik banget ya sama NFS? Ya begitulah. Masing2 game punya kepentingannya sendiri2.

Oh iya, ada satu fitur lagi yang gak kalah bagusnya. Fitur ini jadi pelengkap GT dari awal hingga akhir. Fitur ini sering banget dilupain sama gamer nya yang gak begitu menganggap kalau hal ini ternyata penting.
Fitur apa itu? MUSIK!

Dari GT 1 sampai GT 4, biasanya musik buat menu itu bernuansa Nu Jazz dan Lounge. Ada Acid Jazz nya juga sih. Ya intinya Nu Jazz dah, Jazz yang punya campuran dengan genre lainnya. Musiknya dipimpin oleh Isamu Ohira. Kalau GT 1, gue paling suka "Beat the Corner", yaitu Theme buat TVR. Kalau di GT 2, gue sangat merekomendasikan "From the East" - Theme buat East City di Simulation Mode sama juga "Windroad" - Theme buat Arcade Mode. Kalau GT 3 Prologue itu "Slipstream", yaitu Theme buat Arcade Mode. Akhirnya, kalau GT 4 itu "Light Velocity II", yaitu Theme buat Arcade Mode. Eh, buat Simulation Mode nya GT 4 itu juga bagus2 lho kayak "Mr. 4WD", "Hypnosis", "The Drift of Air", dan sebagainya. Nah, di GT PSP, artisnya kayaknya bukan Isamu Ohira deh. Coba dengerin Musik di Menu nya. Cek aja sendiri, gue ampe sekarang sih gak tahu siapa. Kalau tahu dan berminat, boleh komentarin di mari! :D

Nah, buat musik di balapannya, genre yang keluar justru malah rock. Kalau di PS Version, nama artist nya Daiki Kasho. Kalau di PSP Version, nama artist nya Masanori Mine. Cek sendiri, bagus2 kok :D. Kalo ngerasa bosen ada di jalanan Jakarta yang macetnya minta ampun, dengerin aja musik yang kayak beginian, dijamin bikin semangat. Apalagi buat lo2 yang suka banget sama musik rock! :D.

Nah, jujur aja gue gak ikutin GT 5.
Ini karena kejadian gue mau dibeliin hadiah ulang tahun ke 22. Gue ceritain dulu ya, kronologisnya. Kayak biasa, nyokap gue bertanya, "Mau apa? Apa aja boleh lho. Yang lagi diidamin aja.". Terus gue bilang, "Ma, aku lagi ngidam simulator balap. Tapi kalau emang gak pantes buat aku, ya jangan dibeli deh.".

Eh, nyokap gue malah ngomong, "Ayo, mama beliin itu. Soalnya, prestasi kamu selama ini bagus banget. You're so worthed, after all.".

Hmm... Ya Allah, makasih ya Engkau telah menganugrahi gue akan nyokap yang begitu baik sama diri gue. Emang, ibu sejati adalah ibu yang mencerminkan peribahasa, "Kasih ibu sepanjang jalan, tak terhingga sepanjang masa.". :"D.

(Sekalipun gue agak bingung, kok gue punya bokap yang jahatnya minta ampun? Ah yasudahlah. Takdir kadang berkata pahit buat diri gue. Jahatnya dia, ya urusannya dia, ya tanggung jawab dia, bukan tanggung jawab gue. Siapa suruh jadi orang jahat?)

Akhirnya... Akhirnya, Logitech G27, PS3, dan Gran Turismo 6 (15th Anniversary) dibeli... GT 5 udah habis stock nya karena pabrik yang jual Blue Ray nya udah gak nyediain lagi. Tapi untung banget! GT 6 nya kesisa cuma di Gandaria City aja, lho! Satu2nya! Emang takdir yang indah! Buat merayakan hadiah ultah gue yang ke 22 tahun. Buat melawan takdir pahit punya bokap yang kejam, huhuu. Oh My Fucking God, these are too lux, just for me! Mudah2an hadiah ultahnya ini bikin gue bingung buat hadiah tahun depan: jadinya, tahun depan gak ada hadiah lagi. Udah ah, gue udah cukup bingung mau dihadiahin apa lagi X"D. Alhamdulillah Wa Syukurillah. Thank God, Many Thanks Mum. Many Thanks for you all, my beloved family. :"D. Makasih juga buat dukungannya, pembaca sekalian :"D.

Nah, jadilah gue coba itu semua. Tahu apa? G27 DENGAN GT 6 ADALAH KERJA SAMA TERBAIK UNTUK GAME SIMULASI BALAP. G27 mampu menghasilkan kenyataan seperti getaran akibat tekanan udara yang di setting langsung di Force Feedback GT 6. Bisa diatur. Bahkan kalau gak mau ada getaran sama sekali juga bisa diatur, kok. G27 juga mampu menghasilkan kenyataan lainnya seperti traction control. Makin kecil nilai traction controlnya, sensasi kenyataan makin besar. Kalau mau aman alias cuma have fun yang gak berat2 amat (yang tantangannya kecil), ya perbesar aja nilai traction control nya. Intinya, G27 dan GT 6 itu pas bangetlah. Lo gak bakalan nyesal kalau beli dan mencoba dua itu kalau lo emang pecinta otomotif roda empat dan juga sebagai pecinta berat game :"D.

Fitur sirkuit juga pasti lebih lengkap daripada yang sebelum2nya. Kalau dulu gak ada fitur cuaca, sekarang ada fiturnya lho! Bisa diatur, mulai dari yang cerah hingga mendung. Jadi, rasakan sensasi balap-membalap di kala hujan. Rasakan sensasi terganggunya pemandangan sirkuit dan rasakan juga sensasi terganggunya setir akibat roda yang kena basah.
Tapi, menurut gue gak ada sensasi paling baik kecuali sensasi balap di tengah kota pada waktu malam hari. Contohnya, di Clubman Stage. Silahkan deh, cek sendiri. Itu sirkuit fiksi yang dibikin oleh GT buat menggoda gamersnya untuk mencintai sirkuit kota di waktu malam hari. Ini serius! :D.

Musik? Tetep aja bagus! Ternyata, banyak artis yang meneruskan Isamu Ohira buat mengurus Nu Jazz dan Lounge Music di GT 6 ini. Denger2, ini udah ada sejak GT 5 berlangsung, sih. Ada beberapa artis kayak Annayamada, Yuki Oike, Yuto Takei, Yudai Satoh, Pnau, Seigen Tokuzawa, Keiji Inai, Satoshi Bando, Akimasa Yamada, dan Makoto. ada sih artis2 lainnya, tapi silahkan pembaca cek sendiri ya. Nih, ada list lagu yang sering gue dengerin, baik di Hand Phone, Laptop, maupun di GT 6 itu sendiri. Ohya, ini juga bercampur dengan GT 5 itu sendiri. Jadi, silahkan pembaca dengar, ini sangat gue rekomendasikan lho:

1. 4 Chords (Annayamada)
2. 8Va Curves (Yuto Takei)
3. Are You Ready (Yudai Satoh)
4. Baby - Breakbot Remix (Pnau)
5. Cecile (Seigen Tokuzawa)
6. Dark Line (Satoshi Bando)
7. Globe (Yuki Oike)
8. Mesmerium (Satoshi Bando)
9. Passion (Yuki Oike)
10. Two Carfuls of Mementos (Gonno)
11. Alony (Yuki Oike)
12. Wind (Yuki Oike)
13. Prunus in Guanhua (Akimasa Yamada)
14. Red (Yuki Oike)
15. Rising (Makoto)
16. White Out (Yuki Oike)
17. Easy Drive (Keiji Inai)

Selamat mendengar! :D.

Intinya, GT 6 is such a master-fucking-piece!! :"D Thanks Polyphony Digital! :D

1 komentar:

  1. Mas, salam kenal, anto Yogyakarta
    Hoby juga main granturismo 4ps 2
    Kalau boleh tahu, minta nomer hp, pingin konsultasi granturismo 4 ps 2.
    Sebelumnya makasih,
    Minta maaf kalau mengganggu
    087738096581 /Pin 5F6F8146

    BalasHapus