Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Selasa, 30 Oktober 2012

The Pride of Task Force(d) bag. I

Flash back...

Jumat kemaren, tanggal 12 Oktober 2012, Paton selaku dosen gue yang killer menugaskan kelompok gue buat maju minggu depan. Presentasi! Yes... Hm... God.. Darn it! -,-

"Baca History and Dialectical yang ditulis oleh Claude Levi-Strauss, dalam bukunya yang berjudul the Savage Mind"

Kalo kata Bayu - selaku teman gue yang hobby-nya ngerakit militer dan berdiskusi soal militer juga:

"Kita ini task force! Kelompok khusus yang ditugasin untuk melakukan kegiatan tertentu"

Bangsat...

Bahasanya militer banget... Untung aja gue cowo yang mayan suka berkecimpung di dunia militer. Walaupun cuma terbatas di main game aja sih, kalo Call of Duty, Medal of Honor, Heatseeker, Ace Combat Series, semua itu lewatlaah gue embat ampe habis..

Loh, kok kita malah ngomongin game?

Setahu gue juga sih, task force kalo di udara, namanya special tactical squadron. Itu merupakan kelompok pilihan yang emang punya tugas khusus, lain dari yang lain. Contohnya kayak mengawal Air Force One sama Air Force Two, itu perlu special tactical squadron *belajar dari game H. A. W. X.

terus apa hubungannya sama cerita yang mau gue ceritain ini?

Betul sekali, pembaca. Kelompok gue yang bakal maju minggu depan dianalogikan dengan task force tersebut!

Akhirnya, kami menamakan diri kami sebagai: TASK FORCE(D), bertugas di Operasi Makan Otak dan Operasi Sakit Hati!

wait! just a sec!

Task Force(d) ? Kenapa ada '(d)'-nya? Karena kita dipaksain buat ngelakuin itu -,- inilah yang terjadi apabila praktik berbahasa berbenturan dengan gramatika bahasa. Maksudnya apa? Udah, jangan nanyain gua!! Lagi capek mikir nih gua!! -,-

Oke, briefing-nya kayak gini nih! Tiada task force tanpa briefing! Briefing itu maksudnya penjelasan singkat mengenai misi2 yang mesti dilaksanain....

Briefing: Operasi Makan Otak - Kocok Hingga Habis (Jangan mesum dulu! Ini terjemahan kasar dari 'Shake 'em off!' -,- kebanyakan main game2 action war siih)

Saudara seperjuangan! Apa kabar kalian di pagi hari yang cerah ini? *lihat ke jendela tau2nya mendung. Oh, maaf, oke kita langsung aja ke diskusi singkat sebelum misi *Ace Combat Mode: On

Seperti yang telah kita ketahui, kita diamanatkan oleh Paton untuk melaksanakan tugas khusus ini. Akhirnya, setelah kita menyadari hal itu, maka saya telah membuatkan sebuah jadwal yang telah ditata secara rapi dan bersih... Maaf maksudnya secara rapi saja, enggak pake 'bersih'. Kira2 seperti ini:
13 Oktober 2012: mengerjakan tugas summary ekologi perminggu as always like that. ditambahin ngerjain reaction paper medis II.
14 Oktober 2012: baca bahan yang telah ditugaskan oleh Paton sampai habis! Kita akan bertindak secara asketis kali ini. Btw, asketis itu apa? Please, jangan nanya2, gue lagi capek mikir!
15 Oktober 2012: lakukan kuliah seperti biasa. Pas lagi selang waktu, jangan lupa berdiskusi dengan dua nggota task force(d) lainnya, yaitu Imam Wibowo (TF Two, callsign "Gonjack") serta Bayu Ahmadi (TF Three, callsign "Nemesis"). Diri sendiri adalah Ardi Pritadi, sebagai TF One (Ribbon - pemimpin squadron khusus) dengan callsign "Mr. Prit" --> gabungan antara keren dan konyol. Jangan lupa sertakan Metha dan Yoga sebagai teman berdiskusi juga
16 Oktober 2012: di rumah saja. Mas Aji selaku dosen gak masuk. Tapi, gue bakal ngerapihin bagan berikut ngerjain draft pengalaman sehari2 ekologi
17 Oktober 2012: enggak ngapa2in, kuliah aja
18 Oktober 2012: kuliah. Jangan lupa diskusi buat terakhir kalinya. Terus fotokopi bagan buat finalnya.
19 Oktober 2012: PRESENTASI. GAK BOLEH ENGGAK MASUK. ENGGAK MASUK = PENGECUT TINGKAT KRONIS. Jangan lupa bikinin bagan pagi2 buta, sebelum dosen udah masuk. Iya, sebelum Paton masuk. Sampai di rumah, kerjakan UTS Take Home Medis dan rapikan catatan KTB hari ini! Jangan lupa siapin alat2 buat turlap esok hari!

Saya tahu bahwa jadwal ini terlampau padat. Kita - dalam konteks ini - benar2 dipaksa untuk menjadi manusia modern. Bahkan, mungkin aja buat jadi manusia posmodern yang mana jadwal hidupnya terlampau padat. Lihat aja, ini jadwal seminggu anak kuliah aja kayak gini. Bandingin sama jadwal petani ladang berpindah donk. Jelas beda banget!
Sekian dahulu untuk Operasi Makan Otak ini. Mari, kita lanjutkan ke sesi briefing selanjutnya, yaitu Operasi Sakit Hati. After all, good the fuckin' luck alias goodluck! Have no fuckin' lack of luck! Insya Allah (dari bahasa preman hingga agamis gue masukin, bleh!)

Operasi Sakit Hati: Banting Ampe Jatuh! (Operation of Broken Heart: Smack 'em Down!)

Selamat pagi, kawan2! Ini merupakan operasi lanjutan dari Operasi Makan Otak! Semoga kita sukses, menjalani jadwal yang semakin lama semakin padat! Karena, abis ini kita harus menghadapi Ujian Tengah Semester alias UTS! Behold!

20 Oktober 2012: Turun lapangan ke Bogor, perihal mengerjakan tugas ekonomi. Setelah itu, diharapkan agar kelompok kita dapat mendeskripsikan tata letak kota Bogor yang kita lalui sebisa mungkin VIA JALAN KAKI. BENERAN JALAN KAKI. BIAR KERASA GOING NATIVE. Jangan lupa sertakan Gonjack dan Nemesis, Mr. Prit :D . Malemnya coba kerjain UTS Kebudayaan dan Pluralisme Hukum Take Home!
21 Oktober 2012: Terusin KPH yang belum selese. Jangan lupa print Medis. Satu lagi, belajar juga buat UTS sit in Ekonomi
22 Oktober 2012: Kumpulin Take Home Medis sama laksanain Ujian sit in Antek.Nyampe2 rumah, mohon belajar buat DMPP besok.
23 Oktober 2012: Laksanain Ujian DMPP.
24 Oktober 2012: Kumpulin KPH Take Home, jangan lupa ditulis tangan, boleh pake A4 kok. Jangan lupa ambil soal Ekologi, kumpulinnya minggu depan, boys! Nyampe rumah, belajar Komunikasi sama download soal UTS Globalisasi
25 Oktober 2012: Hari JGTC, dan task force(d) gak bisa dulu. Damn. Just another shit in the whole of hole! Ikutin kelas pengganti Globalisasi serta laksanain UTS sit in Komunikasi!
26 - 30 Oktober 2012: LIBUR! TAPI JANGAN SENANG DULU. ADA BEBERAPA TUGAS MENANTI DAN MENEMANI DI RUMAH, DAN MUTLAK HARUS SELESE SEMUANYA: UTS take home ekologi dua biji soal, UTS Globalisasi, field report dan journal report ekonomi berikut ppt sementaranya, review perminggu ekologi, sama rapihin catetan globalisasi. Kalo udah selese, jangan lupa bantuin temen. Pulsa habis, sementara pake chat facebook dulu, atau pinjem pulsa nyokap to break through these odds! Gue takut dibilang makan temen alias MT soalnya kalo enggak bantuin, yasudahlah, bantuin aja sebisa mungkin. Kalo bantuan itu dirasa minimal juga, ya gue mohon maaf, kan gue udah usaha sebisa mungkin, ya hargain donk. Badan udah capek banget tahuk! -,- -,- -,- -,-

Selamat berjuang. Remember, there's only one best weapon to survive: DETERMINATION.


"I saw my death in my dreams many times, but I didn't die. I was better than my fears. Better than my nightmares, but to find out, I had to face them all. I had to get through the worst, to prove I was the best. That was my reality."
Colonel William Bishop, Ace Combat Assault Horizon


(Gue juga berharap bisa keluar segera dari berbagai macam mimpi buruk yang gue alami, kawan. Duh, andaikan lo bener2 hidup, gue pengen ngajak lo ngobrol soal mimpi buruk di dalam realitas... Tapi seenggak2nya gue belajar banyak dari elo: Kita boleh mati di dalam mimpi buruk. Tapi, KITA HARUS TETAP HIDUP DI DALAM REALITA. REALITA 24 SKS DALAM TIGA SEMESTER BERTURUT2. REALITA SETIAP SAAT PASTI ADA TUGAS (MENDING GAMPANG, SUSAH JUGA), REALITA SETIAP SAAT DIRI KITA BELUM TENTU DIHARGAI OLEH ORANG LAIN SEBAGUS APAPUN USAHA YANG TELAH KITA LAKSANAKAN, DAN REALITA LAINNYA. Inilah yang bakal gue pelajari di dalam dua operasi ini, minimal. Berikutnya pasti juga bakal ada keanehan2 lain yang gue wajib hadapin. HAVE SOME FUCKIN' SPIRIT!)

Rabu, 10 Oktober 2012

Habis Kesabaran

Selamat malam, pembaca! :D

Gila...

Lho?

Enggak sih, gue cuma mau komentar tentang perkuliahan gue yang terlampau padat namun juga terlampau kocak. Gue mau share nih tentang ke-kocak-an tersebut, yang mudah2an bisa menggelitik perut pembaca :D

Jadi, kemaren tuh temen gue, Windan, mempromosikan sebuah minuman ajaib nan absurd ke teman2 lainnya, termasuk gue. Irin dan Devita termasuk di dalamnya. Mereka berdua mengomentari dengan komentar yang kocak tentang minuman itu... Yang bernama.... Duh aneh banget... Bir Kopi... Gue jadi bingung, itu bir apa kopi sih? (Hah!?)

Irin dan Devita: Wah, minum aja. Iya sih, namanya aneh bin ajaib. Tapi, dijamin IQ lo gak bakal jongkok kok (IQ Jongkok? Kok kayak Warkop DKI aja! Jadi dah kita semua mahasiswa universitas pantang mundur, LOL LMFAO!!).

Gue: ....

Irin: Ayo Ardi! Silahkan diminum!

Gue: Permisi...?

Devita: Ih Ardi gak usah pake pura2 gak tahu dah! Ayo minum, tenang aja! Langsung aja dari botolnya! Pas kita lagi diospekin senior, kan kita minumnya satu botol satu angkatan

Gue: .....

Gue (lagi): Cobain donk...

GUBRAK!

alhasil gue coba tuh minuman absurd itu. Hm! Rasanya kayak.... Em... Kopi item tapi dicampurin sama soda... Ya, mirip soda gembira gitu yang mana susu kental manis dicampur soda... Tapi ini sih perkaranya soal kopi item aja...

Enak kok...

Ternyata cerita gak berhenti sampai di situ. Temen gue yang absurd bin ajaib muncul. Namanya Imam. Dia disuruh nyobain minuman itu. Menurut gue kagak ngefek juga sih. Soalnya, orang absurd kalo minum absurd, ya gak ada ubah2nya sih, jadi gak aneh aja gitu *teori dari mana tuh

Imam kemudian senyum2... Dan berkata, "Wah! Ini rasanya kayak rum campur kue coklat tapi bersoda!".

Ampun. Kayaknya ada misprocessing di tengah2 pengartikulasian pengecapannya (bahasa tingkat dewa. jangan nanya ke gua artinya apaan - gue lagi gak mood mikir nih -,-)

Alhasil gue ketawa2 gak jelas. Ya iya, ngelihat tuh bocah bertingkah absurd (dan makin absurd ke sini2nya), gue jadi gak sabar... Kalo kata film Warkop DKI: Mana Tahan....

EH! Irin sama Devita komentar!

Irin: Loh Ardi kok ketawanya gak tahan gitu? Ampe mendesah2 gitu lagi??

Devita: Wah, coba deh lihat kandungan zatnya. Kayaknya tadi udah kita teliti deh, gak ada tuh kandungan yang bikin IQ jadi jongkok..?

Gue: ..... (ndasmu...)

Imam: HAHAHAHAHAH !!

Gue: .... (*pissed!)

General Law: Rasakanlah bir kopi agar merasakan nikmatnya "Happiness in Rush Hour"! Sekali2, bolehlah IQ kita di-JONGKOK-in agar bisa melepaskan keceriaan di dalam hati bersama teman2 seperjuangan, betul?? :D

Minggu, 07 Oktober 2012

Uneg2 Gua: 24 SKS dalam Tiga Semester

Selamat malam, teman2 pembaca :D

hari ini gue mau nyampein sebuah uneg2 yang mungkin aja lo ngalamin. Gak ngalamin juga enggak apa2 sih :)

sesuai sama judulnya: gue bener2 ngejalanin 24 SKS di tiga semester berturut2!

Gue ngejalanin itu dari semester tiga alias pas gue lagi tingkat dua. Sekarang gue lagi ngejalanin semester lima. Jadi, gue tetep ngalamin kepadatan yang amat sangat ini: setiap hari MUTLAK MASUK, tugas perminggu MUTLAK ADA, dan sebagainya dan sebagainya -,-

Gini aja sih, okelah gue ngejalanin itu secara penuh banget. Apalagi, gue pribadi juga menyangsikan satu hal: paket. Paket ini, emang punya kelebihan yang mutlak: (cenderung) menghindarkan mahasiswanya dari ketidaklulusan atau mengarahkan mahasiswanya menuju angka kelulusan normal (baca: lulus dalam waktu empat tahun, jangan lama2!).

Tapi, gue juga punya ketidaksetujuan terhadap sistem paket itu loh.

Tahu gak, gara2 paket, gue (dan teman2 seperjuangan gue) jadinya gak bisa nikmatin bebasnya menimba ilmu di universitas. Belanja mata kuliah, alias ngambil dari jurusan tetangga GAK BOLEH. Nolak mata kuliah, GAK BOLEH. Hm.... Padahal, salah satu tujuan gue datang di kampus ini: buat mendalami ilmu sosial bersudut pandang antropologis yang bahasannya gak jauh2 dari sistem pendidikan, konflik sosial, sama macem2 pembentukan nilai (jadilah norma, struktur sosial, sistem sosial, institusi, organisasi sosial, sistem kekerabatan, dan sebagainya). Menyangkut ketiga masalah itu, gue senang sekali!

Lalu....

Gue ambil mata kuliah2 sesuai paket buat minggu ini. Dan... Jeng jeng!! Ada loh beberapa yang gak gue minati: ekologi sama medis! Gue tegang, gue takut. Satu alasan yang terkuat: mereka itu bersinggungan dengan IPA. Sedangkan, gue sangat2 ANTI IPA! Gue IPS SEJATI --> kebukti dari tiga minat yang tadi gue sebutin, kayaknya itu gak ada sangkut pautnya sama IPA banget!!

....


Anyway, gue mesti merasa lega terutama buat medis ini sih. Kalo di medis, untung aja ada sudut pandang CMA (Critical Medical Anthropology). Itu sih intinya gimana caranya kita memandang sistem kesehatan yang ada dalam perspektif konflik atau ekonomi progresifnya Karl Marx. Seru! Di mana ada konflik, di situ masalah ada, dan ketika ada masalah, di situ bisa dijadiin bahan skripsi! *eh kata2 gue yang ini bener apa kagak ya?

Kalo ekologi... Gue nyerah... -,- pasrah aja, mau bagus apa enggak nilainya, yang penting gue lulus -,-

Balik lagi ke judul: 24 SKS dalam tiga semester berturut2. Eneg gue. Beneran. Lo boleh ngomong kalo gue pinter, gue rajin, gue licik, gue tricky, dan sebagainya. Tapi, inget kalo gue juga manusia: gue juga bisa jenuh dan mengeluh, mengeluarkan, menyuarakan uneg2 yang selalu saja tersimpen di hati. Gue juga harus ngeluarin ini secara hati2: emangnya mereka semua yang gue pinta dengerin uneg2 ini MAU DENGERIN GUE? MAU MEMBANTU GUE?

Kalopun membantu, gue anggep bantuan itu hanya jadi sekedar elemen belaka. Dia bisa membantu menyelesaikan masalah, tapi, balik lagi gue sendirilah yang bakal nyelesein masalah itu. Toh, gue yang punya masalah, kenapa mesti orang lain yang repot? Gue aja donk yang repot?

akibat dari kejenuhan itu juga, gue jadi mesti menghadapi hal2 yang merepotkan. Pas liburan kemaren, gue ada masalah terkait kejiwaan gue, Inna lillahi. Gue akhirnya ke intervensi alias konsultasi psikologis yang Kak Titi saranin, yaitu dosennya sendiri yang bernama Mbak Dhela. Haha, Mbah Dhela bener2 baik. Bener2 mau mnegerti masalah gue, dan bener2 ngerapihin apa2 yang mesti gue lakuin.

Mbak Dhela, makasih banyak buat bantuannya. Mbak bener2 nyadarin gue. Dan elemen bantuan ini, benar2 membantu sekali. Sangat. Nah, mbak, gue malu nih. Berhubung gue punya masalah2 seperti dunia kuliah yang padat ini, biar gue aja yang ngelakuin ya? Toh ini juga masalah gue pribadi kok.

Gue ngomong itu di dalam hati.... Soalnya Mbak Dhela itu seakan2 bisa menjadi dewi penolong yang datang di saat darurat. Alas, Mbak Dhela juga manusia! Gue gak boleh banyak2 ngerepotin beliau!

Beliau sudah respect ke gua, toh begitu juga.

Belum lagi cerita2 lainnya. Jujur, tiga semester ini benar2 hal yang berat. Sangat. Tingkat dua merupakan black days bagi gue. Selain padetnya kuliah, gue juga mesti repot2nya ngurusin keponakan (terutama ketika kedua ortunya lagi gak bisa) sama ngurusin nyokap gue yang lagi kena kanker metastase. Masya Allah.

Entahlah, gue bisa survive. Nilai gue bagus sekali (di luar harapan gue malahan), sama gue cuma mau testimoni: Allah Swt TERLAMPAU SAYANG SAMA DIRI GUA. Ya Allah, gue bener2 ngerasa kalo kadar usaha sama halangan rintangan itu ngejomplank (baca: lebih banyak halangan rintangan ketimbang usaha yang gue lakuin! Jujur, tingkat dua kemarin, sekali lagi, bagaikan dua kata bagi gue: chaos and nightmare).

Intinya sih gitu aja. 24 SKS dalam tiga semester berturut2 adalah hal yang gila dan memuakkan lahir batin. Sekalipun itu bisa bikin lo cepet lulus. Tapi, katanya lo bebas buat nimba ilmu apapun di kuliah? Kalo masih terkungkung gini...

Gue harap negara mau bertanggung jawab atas kecelakaan2 yang terjadi apabila hal ini menimbulkan efikasi negatif! Lebih lagi, gue harap hal ini berguna buat diri gua, ini nih, 24 SKS dalam tiga semester berturut2! Soalnya juga, gue juga gak pernah denger ada sistem ini di jurusan lain kecuali kedokteran. Kedokteran kan emang harus paket.

Tapi khusus buat kedokteran: mudah2an kalian juga bisa lulus dengan baik ya? Tenang aja, gue juga ngerti penderitaan kalian dipaketin karena gue juga ngerasain hal yang sama. Udah gitu, mudah2an kalian juga bsia dapetin prospek kerja yang cerah, bernilai, dan menyelamatkan masa depan kalian ya? Mudah2an kita semua sukses, Ya Allah, Kabulkanlah Permohonan Kami!

Dan gue harap: pas gue ambil pascasarjana nanti, paket2an udah gak ada lagi! Gue bebas nimba ilmu, mau ambil yang mana aja boleh. Gue berpikir dan merasa kalau sekolah tinggi setingkat universitas seharusnya memperbolehkan peserta didiknya untuk menimba ilmu sebebas2nya sesuai yang ia minati. Seharusnya.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Sedia Payung Sebelum Hujan

Selamat pagi, teman2! Hari yang cerah! Cerah sekali! Segala Puji bagi Allah Swt!

Jadi, ini nih, gue ada cerita lucu di jumat 5 Oktober 2011 nih. Maaf2 aja ya kalo baru diposting pas hari minggu. Maklum, jadwal kuliah gue bikin muntah: 24 SKS - dan itupun setiap hari gue mesti masuk! Hueekk!

Kembali ke cerita.

Jadi, gue punya temen sekelas, namanya Barjo. Dia itu anak jurusan lain, dari sosiologi '07. Eh? Artinya, dia beda tiga tahun gitu di atas gue? Yup! Enggak apa2, jangan diketawain, maklum orang yang lagi berjuang :D kabarnya sih, dia lagi bikin skripsi, tapi masuk di kelas yang sama kayak gue karena perlu tambahan SKS, ya kira2 gitulah. Selamat berjuang, Jo! Atau, mesti gue panggil Kak Barjo, kah?

Ah udahlah, woles alias selow.

Cuma beda tiga tahun kenapa juga mesti manggil kak?

We are all comrades after all! Bukan menjunjung nilai komunis sosialis sih maksudnya, tapi cuma mau ingetin kalo kita tuh setara kalo udah jadi temen, alias egaliter! kayak makhluk berburu dan meramu aja.

Sebentar...? Makhluk yang kayak gitu yang kayak gimana? Stop. Gue lagi gak mood ngejelasinnya. Maaf ya -,-

Dan kayak biasa: kebiasaan primer gue nulis itu --> OOT alias Out of Topic melulu!

Balik lagi ke cerita.

Gue lagi serius kuliah. Lagi pukul 09.00 an lah. Kelas ini udah mulai dari sejam yang lalu. Tapi! Tapi si Barjo SMS gue dengan pertanyaan

"Udah masuk belum?"

Yaelah.

terus gue jawab deh

"Yup"  --> gue jawab dengan panik, soalnya dosennya tahu gue lagi mainin hape!

Lima menit kemudian, datanglah dia dengan membawa payung! Padahal hari lagi cerah! Dosen gue yang bernama Paton, ngeledek dia... (Tokoh: Paton, Barjo, sama Kita Sekelas)

Paton: Baru masuk, loe?

Barjo: Iya mas. Maaf ya.

Paton: Yaudah, duduklah kamu.

Barjo: Makasih, mas.

Paton: Sama2. Eh kamu! Kamu kok bawa payung!? Bukannya hari ini cerah ya??

Barjo: Bawa donk. Palingan nanti siang kalo enggak sore hujan muncul!

Kita Sekelas: @$!@%!@$ !!??

Gue pribadi mangap2 pas ngedenger dia ngomong gitu.... Hah, Barjo... Di saat2 yang kayak gini ternyata lo masih bisa bercanda. Haha, itulah yang namanya "Bercanda di Tengah Kehancuran"!

Abis kuliah, gue fotokopi bahan buat hari senin besok. Bahan itu buat mata kuliah antropologi ekonomi. Ada lima bab, kata dosennya sih dikit. Pas gue periksa: holy crap! SERATUS LIMA HALAMAN ITU DIKIT YA!!?? Suka2 lo dah!! Cuk... Cuk...! -,-

Nah, cabutlah gue kuliah pake himanza (hitam manis avanza). Hehe, gue sengaja manggil mobil gue kayak gitu, biar kerasa intim *!? ampe2 temen2 gue pada ngomong, "Ya ampun, Di. Lo ngomong avanza lo manis gitu kayak udah dijadiin pacar aja". Biarin, kawan. Inillah jeritan lelaki yang mau jadi pria tetapi 'sendirian' dari dulu hingga sekarang! Hiks2 T,T

EH!

DI JORR HUJAN LOH!

Hey.... Ada apa, Jo? Kok kata2 lo bener adanya? Kok lo gak bilang2 kalo lo bisa memprediksi cuaca dan iklim? Eh, bedanya cuaca sama iklim apa sih? Gue males mikir nih? Ya pokoknya gitu. Apa jangan2 lo juga bisa mengubah keadaan cuaca dan iklim disamping bisa meramal? Jangan2, cerah2 gini lo ganti jadi hujan ya? Jangan2 juga, perubahan iklim juga gara2 lo lagi?

Ah! Kalo iya, kan jadinya malah nambah beban pelajaran: kompetensi climate change (ya, maksudnya bakal ada pelajaran2 tambahan yang terkait dengan perubahan iklim gitu kayak sosiologi lingkungan)! Zzttt -,-

General Law: Siapapun yang telat, jangan bawa payung di saat yang cerah! Siangnya, pasti (bohong) cuaca dan iklimnya berubah jadi kemarau! Ampuuun !!