Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Selasa, 08 Oktober 2013

Makin Tua: Makin Banyak yang Lebih Muda daripada Gue

Assalamualaikum Wr. Wb.
Hai pembaca yang seusia sama gue, apakah diri lo semua merasa saat ini lo semakin tua? Enggak? Kok enggak? Ya, enggak apa2 sih *apasih.

Sadarlah bahwa diri lo sudah semakin tua. Gue saranin begitu. Karena, dalam tulisan ini gue mau berbagi sesuatu. Sesuatu itu disebut cerita 'makin tua', hwahwahwa.

Berawal dari keisengan gue ketemuan sama temen di kampus buat diskusi praskripsi. Diskusi praskripsi yang gak ada habis2nya. Heran, praskripsi aja kayak gini, rada2 never ending gini, gimana skripsi. Jangan ampe skirpsi itu didefinisikan sebagai endless struggling! Gak mau gua! Dan gak bakal ada yang mau! :(

Siapapun anak antrop 2010 dan 2009 yang masih menjalani praskripsi itu gak ada henti2nya nanyain kerjaan mereka ke gua. Padahal gue sendiri lagi males2an ngerjain. Tapi, terima kasih buat mereka, gara2 mereka panik kalau gue males2an, tiba2 hasrat diri buat jadi rajin kebentuk lagi secara koersif. Secara koersif itu artinya apa? Tanya ke anak antrop selain gue, sorry gue lagi males mikir LMFAO XD

"Ah, gue lagi males ngerjain praskripsi nih!", kata gue yang (pura2) assertive. Tiba2, semuanya pada panik, terutama cewek2 antrop, "Ha? Ardi males? Masa sih? Enggak percaya? Tidaaakk!". Huuh, kayaknya daftar ciri2 kiamat besar mesti ditambahin nih: ketika Ardi Pritadi jadi seseorang yang males2an. Yee, I'm so fucked up you knoow -,- ekspektasi orang dengan diri sendiri seringkali berbeda jauh yee.

Oke2. Gue kembali jadi orang yang rajin. Dan gak ada satu pun orang yang bisa menghentikan itikad baik itu. Layaknya Lu Bu yang haus akan prestasi rekor membunuh orang di padang pertempuran, atau layaknya Mahapatih Gajah Mada yang haus akan ekspansi wilayah utara Jawa hingga ke Filipina -- GUE BAKALAN JADI ORANG YANG RAJIN LAGI!

Udah puas kan? Kalo gue jadi rajin, semuanya pasti lega. Dunia bakal kembali damai. Ya, gak damai2 amat sih. Maksudnya, kembali lagi kayak biasa. Soalnya, maling sama copet juga ada, curanmor juga ada di sana sini. Oh, kok agak beda konteks ya ceritanya. Bebas sih kalau sama gue XD

Karena gue kembali rajin, gue akhirnya selesai ngerjain duluan daripada anak2 lainnya.
Dan gue kembali lagi membantu siapapun yang males2an baik disengaja (baca: emang males aja, tipikal orang yang gak mandiri) maupun gak sengaja (emang lagi kesusahan, emang lagi nemuin jalan buntung) -,-

Iya, gue bantu. Hitung2 nambah pahala. Bukan, maksudnya... Ehm... Hitung2 mencari ridho Allah Swt.. :D

Setelah gue (capek2nya) bantuin anak2 seangkatan gue, tibalah gue membantu adek2 gue yang baru masuk. Ya, maba 2013 ternyata lagi banyak kerepotan ngurusin tugas2nya. Mereka dengan melas mengerjakan tugasnya dan seringkali air mukanya itu berkata, "Shit, I don't have any clue of it! What do I do? What should I do?". :(

Dari situlah gue ngerasa simpati, malah mungkin aja empati. Gue coba nawarin bantuan (gratisan) buat mereka. Dan kata2nya sih, mereka cukup banyak kebantu akibat bantuan gue. Baguslah, gue senang mendengarnya.

Sembari gue membantu mereka semua yang masih infant soal antrop, gue juga kadangkala membantu beberapa adek yang berjuang di tingkat dua. Emang, tingkat dua itu isinya tokai semua. Teori itu banyak2 mesti diembat. Mesti dipelajarin betul2, gesticulation style. Baca mesti cepat dan tepat. Argumen yang dikeluarkan ketika dipresentasikan juga mesti valid. Menurut gue sih, tingkat dua yang tergambarkan seperti itu justru malah jadi inisiasi utama bagi anak antrop di seluruh Indonesia (dan mungkin juga di seluruh dunia) buat kenal dan sayang sama dunia antrop. Tak kenal maka tak sayang, It's said, kan?

Dari situlah, gue juga mencoba buat simpati dan barangkali empati. Barangkali itu, batu, pasir, lumpur, sama tokai. Eh, kita lagi enggak bicarain itu, kok malah OOT. Gini2, tingkat dua itu gue coba bantu. Dan hasilnya kurang lebih mirip2. Mereka banyak yang kebantu soal akademiknya. Gue senang mendengarnya. :D

Sembari gue santai2... Melegakan diri, menghela napas buat sementara waktu... Gue memintakan diri gue agar istirahat akibat (kelelahan) membantu adek2 antrop...

Eh... KEPONAKAN KEDUA GUE LAHIR.

...

Di rumah, gue jadi om yang udah punya dua keponakan. Di kampus, gue jadi kakak yang udah punya tiga adek kelas.... Jadi...

Makin tua, maka makin banyak yang lebih muda dari diri kita. Semakin banyak yang lebih muda daripada diri kita, maka kita harus semakin bisa sadar diri. Sadar kalau kita makin tua. Dan tugasnya kita yang tua2 ini ialah: memberikan warisan2 yang bermanfaat buat yang lebih muda terutama ILMU PENGETAHUAN. Sehingga yang muda2 itu bisa bertahan hidup di masyarakat kelak. Sehingga yang muda2 itu bisa menggantikan posisi dan peranan kita yang udah tua2, yang udah pensiun dengan sebaik2nya baik. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar