Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Sabtu, 21 September 2013

Setelah Tragedi Desa Nunuk: Hubungan Gue dengan Si Tango

...

Malam terakhir di Desa Nunuk, pas banget sebelum gue manggung main gitar bareng Darsya dan beberapa vokalis seperti Windak, Giska, dan Gina, tiba2 ada si makhluk itu. Dia datang menghampiri gue, yang jelas2 lagi cukup heboh ngurusin acara yang dadakan ini: ya, gue gak tahu kalo pas malem terakhir ini gue disuruh manggung akibat perubahan staf, bangsat! -,-

Dia ngomong, "Heh, Di. Dari tadi Indung Semar (baca: tuan rumah) gue nyariin tuh.. Pak Hadji Engkun! Hehehe..."

Gue membalasnya dengan mengerut seraya berkata, "Masa, sih? Buat apaan?". Dia menjawab, "Tahu tuh.". Kemudian dia pergi. Dasar tengil.

Gue langsung aja pergi ke tempat di mana Pak Haji Engkun berada. Sesampainya di sana, gue langsung disambut beliau dengan hangat. Katanya, "Wah, Mas Ardi... Apa kabar? Masih sedih? (tertawa)". Saya menjawab. "(tertawa kecil).. Iya, saya masih sedih sih... Tapi, buat yang sekarang ini jauh lebih berkurang..". Darsya yang ikutan mendengar komentar gue pun juga ikut nimbrung, "Udahlah sob... Gue tahu, kejadian ini emang pahit... Tapi, dinikmatin ajalah... Positive thinking... Semua itu pasti ada hikmahnya..". Imam yang juga ada di belakang tiba2 menyahut, "Wah, Darsya kebetulan pinter! Padahal kan biasanya lo kebanyakan coli!". Darsya membalas, "Sialan lo, Mam!". Kami semua tertawa terpingkal-pingkal.

....

Gue denger kabar buruk soal Pak Engkun ini. Beliau katanya menyendiri terus di rumah. Bukan, maksudnya gak ada yang ngajakin dia ngobrol. Jadi, Pak Engkun ini kan ngurusin dua orang, yaitu si Zae sama si Tango. Zae kan lagi kecelakaan, ya jadi tinggal si Tango aja kan. Kata orang, "Tango itu magabut (makan gaji buta)... Kalo di rumah, kerjaannya cuma minta makan aja sama Pak Engkun. Tapi Pak Engkunnya gak diajak ngobrol. Terus, tidur. Terus, pergi. Dan sebagainya. Jarang2 gitu interaksinya sama Pak Engkun.."

DAMN THAT FUCKING ASSHOLE! -,-

Ceritanya nih langsung aja longkap. Gue tanggal 1 September udah ada di rumah. Iya, gue udah nyampe lagi di Bintaro. Nah, ada kalanya ketika pagi2 nganggur gue nerima SMS si Tango, "Di, ada Warkop!". Shit, orang ini mau sok akrab sama gua? Enggak bisa. Kalau perkara lo sama si Zae udah selese dan ke depan2nya emang gak ada kejadian kayak gini lagi, dan Tango mau memperbaiki reputasi alias nama baiknya, ya gue baru bisa nerima kalau dia itu akrab sama gue.

Pernah juga suatu kali dia nanya jadwal selanjutnya via SMS. Emang sih, bagi yang lulus terus (termasuk gue sama si Tango), jadwal buat semester 7 ini emang rada rancu, gak jelas kapan mesti datang dan berapa kali kita diminta kehadirannya. Habisan, cuma satu mata kuliah aja: Metode Penelitian Etnografi, dan itu pun dosennya kadang masuk kadang juga enggak. Walah -,- .

GUE CUEKIN SMSNYA. BAIK OMONGAN DIA SOAL WARKOP MAUPUN SOAL PELAJARAN. BIAR DIA TAHU RASA, OKE !!??

GUE UDAH GAK TAHAN SAMA ORANG YANG SUKA MENCELAKAKAN ORANG LAIN! -,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar