Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Minggu, 02 Januari 2011

Colongan Bentar .... Boleh Kan? (3)

Nah, ini masih merupakan kisah selanjutnya coy2 sekalian, sequel gitu, seri selanjutnya.. Episode ke... Jangan... Gue sekarang lagi gak main sinetron cuy. Kalopun gue main, palingan gue jadi PEMERAN PEMBOKAT, EH SALAH, PEMERAN PEMBANTU...

Ok, berlanjut ke cerita 3! Tentang Garudaku, Atas Nama-Nya!
--> Oh iya, gue lupa kasih judul buat cerita2 sebelumnya...
1 : Tahan! Cobaan Meningkat Drastis!
2 : Gak Ada bullying di Kamusku!

~~~~~~~~~~~_______________________________~~~~~~~~~~~~~ *!? Loh??

Jadi gini nih.

Cerita ini dimulai saat final pertama AFF Suzuki Cup 2010. Kan Indonesia (kembali gagal).. Haduh.. Sedihnya minta ampun... Pas itu, gue nonton dengan hati pilu, Garuda kita kalah atas Macan Malaya dengan skor telak 3-0 di Bukit Jalil! Hmm... Ini lagikah... Ada apa lagikah... Pikir gue gitu...

Abis itu, muncullah final leg dua yang diadakan di kandang Sang Garuda, tidak lain dan tidak bukan hanyalah di Stadion Utama Gelora Bung Karno! Dengan ribuan supporter setia yang selalu mendukung Timnas tercinta, walau dari berbagai SARA manapun jua (tentu dengan catatan ia WNI, hehe) diharapkan agar leg ke dua ini Indonesia bakal membabat.. Yah setidaknya dengan skor 4-0 ! Namun, apakah hal itu berat? Apabila kita berkaca kepada historis, mungkin hal itu bisa saja terjadi. Karena, saat penyisihan kita justru melibas Malaysia dengan skor 5-1, mantebh gak tuh. Baiklah. Ternyata eh ternyata, kita menang dengan skor 2-1. Iya, kita kalah agregat cuy. Hal ini cukup menyesakkan dada. Apalagi, kita melihat sejarah bahwa kita selama tujuh tahun paceklik gelar juara.. We are the champions but not the real champions, benarkah ampe segitunya???

Cerita belum selese. Ternyata, setelah Saya telusuri, entah lewat jejaring sosial manapun ataupun berita2 yang Saya baca, denger, maupun tonton.. Wah3... Benarkah otaknya itu ketua PSSI yang sekarang ini beserta dengan antek2nya? Tentu saja, antek2 busuknya yang selalu mementingkan kepentingan pribadi atau vested interest. Masa?

Gara2 itu pula akhirnya Garuda selalu terbebani. Buktinya, kita paceklik juara, seperti yang telah Saya sebutkan sebelumnya. Juga, masa dibalik jeruji besi ia masih bisa memimpin... Err... Organisasi yang seharusnya dapat MEMANJAKAN GARUDA namun pada praktik dan kenyataan justru malah membuat GARUDA KITA TERBEBANI???

Hal itu membuat pilu hati. Dan tentu saja, hal itu dapat dianalogikan dengan... Bullying...

Karena, kan seperti yang telah Saya ilustrasikan sebelumnya, Garuda hanya tebebani karena ulah2 Organisasi yang mengurus dia? Begitu juga dengan kegiatan2 Ospek dan segala macemnya baik yang legal maupun ilegal (baca : segala macem praktik bullying alias peloncoan). Ok, kita belum selese menganalogikannya. Nah, karena kegiatan2 yang gak guna kayak gitu (karena, walopun kegiatan itu guna juga buat link atau jaringan pertemanan, tapi abis itu juga badan capek, pegel linu, masuk angin, besok gak masuk alias bolos, nilainya jelek deh!) makanya kita semua JADI TERBEBANI. Mengapa? Mengapa tempat kita mengenyam pendidikan, seharusnya MEMANJAKAN KITA DENGAN, TENTU SAJA DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARANNYA?? Saya bingung sampai di sini dan tidak habis pikir...

Dan semua ini terdapat agen2 atau aktor2 politik, yang memolitisasikan... Entah itu untuk olahraga bahkan untuk pendidikan...

Dan agen2 tersebut mempunyai sumber daya kekuasaan yang luar biasa seperti ekonomi, militer, dan hal2 politik lainnya... Tergantung latar belakang orang yang terkait sih..

Dan karena hal yang di atas tadi, banyak pihak2 yang terkait... Yang seharusnya membereskan mereka secara bersih... Atau setidaknya menyelesaikan masalah ini dengan baik... Hm... jadinya tidak mampu menyelesaikan hal ini... Karena takut dengan 'wah'-nya sumber daya kekuasaan yang mereka miliki...

Bukti

--> Nenek curi kakao/coklat/apalah, gue lupa, bisa selese tuh. Langsung, perkara empat bulan penjara, finish..

Tapi...!
--> Mr. XX diduga memasukkan rekening atas nama YY dengan ketentuan sekian... Terkait dengan pelanggaran pasal sekian dan ayat sekian... Oh, belom ada hukumnya, kita kan punya yurisprudensi, so bikin aja hukum yang baru... Eh ternyata ada deng... Jadinya malah nambahin halaman aja nih... Hehe... Ah enggak, kasusnya emang rumit kok... Gak semudah nenek2 yang di atas tadi kok (Apaa!?). Hmm. Ok, penjara.. Err.. Paling lama dua tahun deh.. Tapi di sini kasus korupsi lainnya kok... Rata2 enam tahun yaa... Kok bisa beda EMPAT TAHUN DARI RATA2 YA??

(Sebulan kemudian)
--> Mr. XX terkena potongan waktu penjara. Jadi, Anda akan dibebaskan... Paling lama... SEMINGGU KEMUDIAN... (Nama lainnya : Lama waktu penjara dikasih diskon cuy biar bentar! Enak parah ya!!)

WARNING : BAGI PIHAK2 YANG TERKAIT ATAU MERASA TERSINGGUNG, JANGAN SUNGKAN2 UNTUK SEGERA MEMERIKSA TULISAN SAYA! SEKALI LAGI, APABILA ANDA SEKALIAN TIDAK BERKENAN DAN MENGANGGAP BAHWA TULISAN INI ADALAH TULISAN YANG TENDENSIUS !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar