Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Jumat, 16 Juli 2010

CATATAN SINGKAT PENGARANG BAB I

Assalamu’alaikum wr. Wb!
Salam sejahtera bagi kita semua (termasuk yang sama sekali tidak membaca karangan gue, aamiin! Hehe^^)
Haha, pertama2 sekali. Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah Swt. Kedua, salam dan shalawat kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa kepadaa Keluarga Inti (Ortu, Kak Adis Lengan Gelo dan Kak Tiw Gelap, Kebo Bedu) dan Keluarga Besar beserta saudara2nya . Dan, kepada semua pembaca yg bersedia meluangkan waktunya untuk membaca karya ini (yg bener2 ancur dan gak ada mutunya). Gue juga minta maaf. Ke siapa?? Ke Kak Raditya Dika selaku pengarang Kambing Jantan dan Kak Ferdiriva Hamzah selaku pengarang Catatan Dodol Calon Dokter yang menulis buku ber-genre komedi dengan gaya bahasanya (yg mgkn) ga jauh beda sama yg gue tulis. Ini juga menandakan bahwa ada (mgkn) satu lagi saingan mereka, walopun umurnya (jauh) lebih muda dari mereka. Bagaimanapun juga, mereka adalah inspirator gue. Makanya, gue harus menghargai dan meminta maaf (pula) kepada mereka. Gue… Selain emang pengen banget selucu, bahkan lebih lucu dari mereka… Gue juga sebenernya pengen banget Sharing ke pembaca.

Inget, yg dimaksud dengan sharing alias curhat bukan cuma sekedar ngasih asal2an aja loh. Gue curhat yg kayak ginian bermaksud juga buat berbagi ilmu, bukan mengajarkan ilmu… Hmm?? Ilmu apaan?? Ya, gue menulis cerita2 komedi fiksi ini (walopun sekali2 lagi gue jadiin LEBAY) karena ingin gue berbagi tentang ILMU KOMEDI. Hmm, kok gitu?? Please, mau nimpuk gue pake Swa***w lagi jangan sekarang deh, soalnya agak serius nih.

Ilmu komedi yang gue maksud adalah ilmu yang bermanfaat buat menarik suatu hal yang lucu. Karenanya, orang bisa ketawa akan hal itu. Yaa… Btw tahu ga artinya ketawa itu apaan? Ketawa adalah reaksi yang timbul dari suatu makhluk karena melihat hal2 yang lucu (sekali lagi gue serius lho). Nah, ini nih. Gue mengingatkan betapa pentingnya ketawa. Sekali lagi, bukan ketawa sakit, ketawa kesetan2an, ketawa apapun yg tidak baik. Tapi, yg gue maksud adalah ketawa sehat. Yaa… Gue menyadari, pas gue dapet kritik maupun saran dari pembaca gue yg pertama, inilah sisi serius dari pengarang cerita humor.. Ya, dia mesti serius dalam membuat suasana komedi lebih hidup, dan dia ingin pembaca maupun pemirsanya puas (bahkan sangat puas kalo perlu) dengan hasil ketawa yang menyehatkan. Atau, bagannya kayak gini :
Membaca/Menonton Humor  Memikirkan  Ketawa Sehat
(Input) (Proses) (Output)
Sehingga, timbul proses lagi setelah ketawa sehat, yang (tentunya) pengarang inginkan buat pembaca :
Ketawa Sehat  Stress menjadi hilang  Pikiran cerah, siap beraktivitas kembali
Intinya itu. Sekali lagi, gue menulis cerita ini karena gue pengen para pembaca yakin pasti ada suatu cara yang sehat untuk meredam stress. Karena, penulis yakin bahwa stress adalah salah satu faktor kuat mengapa seseorang bisa gagal atau kecapaian dalam melakukan suatu pekerjaan.
Inget… Pengarang juga memiliki ‘sensor’ stress dalam otak…
Terbukti saat saya bercerita pada cerita pertama. Saya waktu itu sedang menjalani intensif Ujian Nasional, yaitu salah satu program belajar yang saya ikuti di SMP al-Azhar 3 Bintaro untuk menempuh Ujian Nasional. Jangan kira saya itu orang yang ceria2 banget pada saat itu. Saat itu saya lagi stress, bayangin aja, program itu dimulai saat pulang sekolah. Lah, bukannya pulang sekolah normalnya untuk istirahat satau melakukan ice-breaking?
Ya… Ya… Saat itu pula saya langsung bertanya ke teman terdekat saya yang bernama Indika (btw Indika, apa kabar lo??) untuk membuat suatu komedi. Karena, gue tahu banget, dia adalah salah satu orang yang bisa diajak curhat dalam hal ya… Yang tadi itu… Dalam hal komedi… Nah, setelah saya (dengan biadab) melantunkan OST-nya Mario Bross bersama dia, Pak Guru menegur kami. Setelah kami ditegur, pastilah stress yang kami dapat. Namun, terlepas dari itu, saya menyadari bahwa inilah salah satu pendekatan untuk bisa share. Dan, bener aja, stress yang kami rasakan bisa langsung hilang. Haha Terima Kasih Tuhanku Ya Allah Yang Mahakomedi, hei sekali lagi gue serius. Karena, Sang Mahakomedi dapat memberikan penulis ‘cahaya’ untuk bisa berkreasi dalam hal ‘meredam stress’.
Yaa… Maksud pengarang berbicara seperti ini, sekali lagi, pertama, ya cuma buat curhat saja. Karena, ya tahu sendirilah. Sebenarnya, ketikan2 seperti ini untuk meluapkan perasaan pengarang kepada pembacanya secara resmi (walopun tahu banget gue ini ketikannya sangat tidak resmi karena banyak banget kaidah2 yang gak sesuai EYD). Yaah, dan sekali lagi, inilah (mgkn) salah satu sisi keseriusan pengarang berjenis komedi seperti kak Radith, Kak Riva, (mgkn) saya sendiri, dsb yg tdk bisa saya sebutkan. Dan karena keseriusan yang tadi, timbullah keinginan untuk meredam stress pemirsanya. Karena, yakinlah, semua komedi-an yg ada di dunia ini, pasti menginginkan bahwa tidak ada kata ‘stress’ di dunia ini (walopun semua orang juga kayak gini), karena, saya sendiri merasakannya terutama saat mengarang cerita2 lucu ini. Dan satu lagi, gue yakin, banyak sekali komedi-an di dunia ini. Jangankan ribuan, jutaan bahkan miliaranpun pasti ada! Gue belum sepenuhnya yakin… Kalo komedi gue bisa ngalahin mereka semua (kalo dibanding Kak Radith sama Kak Riva mah bagai langit dan bumi).
Okdeh, pengarang cuma bisa ber-serius sampai di sini saja. Karena, harus diganti dengan ice breaking . Ohya, kalau mau tahu, banyak banget komentar dari FB buat pengarang dari pembaca perdana. Wah, banyak banget komen yang membangun, sekaligus kritik dan saran. So, tks banget buat Fachri Irrul, Cindy, Ilham, Kak Adis, Lulu, Rizky Anandia alias Tomank (eh yang masuk di cerita juga bikin komen loh!), dsb! Kalau mau coba lihat komennya, inilah dia :
Fachri Irrul : haha lumayan, boleh boleh
Cindy : hwakakaka.......masa smp dlu gelo juga, ya....... :D
Kak Adis : Ahahaaaa..tnyt ada bakat tpendam jg niihh si bauuu..ehheee...ngegaaas dolooo ahhh...ihihihiyy...
Lulu : Wahahaha bolehboleh :D
Tomank : yud bibir lo runcing
Terus, khusus buat si Tomank nih, ada percakapan dia sama gue nih, kayak gini
Tomank : eh di malem ini katanya gravitasi kita bakal naik 6x lipat karena 5planet bakalan sejajar pas sekitar jam 12 malem nanti
Gue : Ooh Ok2. Waduh antisipasinya gimana nih!? diem aja deh gue!
Tomank : antisipasinya adalah kita menari membuat sebuah lingkaran yang besar dan di tengah2nya terdapat api unggun dan kita bernanyi setelah itu kita menyembelih yudha bibir untuk dipersembahkan ke dewa syiwa
Gue : Haduh gak cuma gue aja yang nurun bakat gue dari Raditya Dika, elo juga Mank! Tapi lucu! Gue setuju!
GABRUK! DASAR CHATTING-AN GILA!!
Terus, kritik yang membangun sekali buat pengarang :
Ilham : huuuu.... garing... kelamaan digoreng sih... hahaha
Ilham : anjrit lo di, orangnya kasian abis lho buat cerita yang ketiga... parah hihihi...
Dan gue yakin banget. Semua orang gak mesti bikin komen ke gue. Gue tahu, palingan dia udah baca karangan gue, gak cuma gara2 lupa komen, tapi paling emang menurut dia karangan ini nggak baik (tenang aja, gue udah siap sama semua itu kok!). Tapi, jauhilah semua prasangka buruk, gue yakin karangan2 ini emg masih perlu mendapat banyak kritik.
Semoga, kata2 ini dapat bermanfaat. Dan, maaf sekali apabila banyak sekali kata2 yang kurang dapat diterima di hati pembaca maupun yang tidak membaca (kayak kenapa gue nulis gak pake kaidah EYD, atau becandanya garink bahkan keterlaluan). Gue.. Gak berharap apa2… Kecuali berharap kalau setelah membaca ini, pembaca dapat menggunakan jiwa humornya untuk menanggulangi stress-nya sendiri maupun orang lain. Sekali lagi, terima kasih banyak atas kerjasamanya, mohon maaf sekali lagi.

Assalamu’alaikum wr wb Tangerang, 10 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar