Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Sabtu, 21 September 2013

Tragedi Desa Nunuk 2

Pembaca, ini masih lanjut ke cerita sebelumnya, ya...

Tango gak bertanggung jawab!

Malam itu, gue juga gak tahu -,- . Gue cuma main aja ke rumah Darsya dan Bayu. Sekalian numpang2 dan ngobrol2... Setelah kejadian itu (yang gue belum denger kabarnya), eh tiba2 TANGO DATANG KE SINI. Dia numpang makan, diem aja, dan diem aja. Gue heran, "Ada apa dengan orang ini? Hawanya gak kayak biasanya? Gue tahu dia nyebelin, dia itu bawel. Tapi saat ini, dia diem seribu bahasa. Kenapa?".

Teman2 yang lain pun datang. Ada Nendi, Fendi, Imam, Bacang, dan Pepep. Fendi tiba2 ngomong, "Eh, tahu enggak. Zae kecelakaan! Tadi, dia jatuh ke got. Tangan kanannya bengkok!". Lanjutnya, "Dia dikejar anjing soalnya, makannya, panik!". Saya melotot mendengar kabar itu.

What the hell is going on, Ya Allah?

Nah, gak lama kemudian waktu menunjukan pukul 08.08 WIB. Fendi lalu berkomentar lebih lanjut lagi, "Ini... Gue ada kabar baru dari Rakhmat... Dia kan lagi nganterin Zae ke RS di Cirebon tuh sama Aria... Ada foto rontgen... Ini, patah ya?".

What a shocking moment, men!

...

Gue gak tahu ceritanya secara penuh. Yang jelas, yang jelas2 terpampang dalam benak gue ialah: Zae jatuh ke got gara2 dikejar anjing. Udah itu doang.

Tapi, kan kita gak boleh lupa sama satu hal: apa yang menyebabkan dia dikejar2 anjing? Karena, jujur aja selama ini gue gak pernah dikejar2 anjing, sekalipun anjingnya luar biasa galak. (baca: anjing tetangga gue yang kebetulan berprofesi sebagai dokter hewan. Hebat bener ya, gak ada satpam, jadilah anjing sebagai body guard, mwahahaha!)

"Zae sekarang sama siapa? Cuma sama Aria sama Rakhmat?", tanya gue ke Fendi. Fendi menangguk seraya berkata, "Kayaknya gitu deh..". Saya mengangguk. Di saat yang bersamaan, Tango yang gak jelas hidupnya itu hanya sesekali menengok ke arah kita semua yang berkumpul dan... Pulang... Sendirian...

Setelah berkonsultasi di Base Camp, kami semua istirahat malam. Yang kami enggak tahu, mesti ada beberapa di antara kami yang besok-besoknya belum tentu bisa ikutan tidur nyenyak akibat perkara kecelakaan ini. Sebuah perkara naas yang merenggut kebahagiaan lahir batin kami. Khususnya gue pribadi. Enggak apa-apa dong kalau gue pribadi ngomong kayak gitu? Berpendapat, itu namanya.

Mentari menyambut tubuh gue dengan lembut. Pancaran sinarnya yang seraya berkata ke gue, "Ayo, bangun, Di." benar-benar membuat diri gue terbangun hingga langsung saja merasa antusias menjalani kegiatan hari ini. Sekalipun kemarin saya merasa berduka, tetapi tidak apa-apalah. Hingga tuan rumah gue yang bernama Mas Warkim berkomentar, "Mas Ardi udah bangun? Ayo, sarapan!".

Bahagia sekali, hidup seperti itu di pagi hari.

HIngga setelah selesai sarapan dan mandi, saya mendengar kabar bahwa ada beberapa cowok2 antrop yang tadi pagi menengok Zae di RS Mitra Plumbon, Cirebon. Beberapa cowo itu di antaranya, Mbing, Damar, Anis, Itoph, dan TANGO. Setelah itu, saya juga menerima kabar bahwa mereka semua sudah pulang dari setelah subuh tadi dan siap beraktivitas untuk hari ini. Tentu saja untuk melakukan pengumpulan data alias wawancara ataupun observasi.

Melelahkan? Kedengarannya, SANGAT.

Mudah2an itu enggak terjadi dalam diri gue.

Dan mendingan kita doain aja biar Zae cepat sembuh.

Tetapi...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar