Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Senin, 25 Februari 2013

Psikiatri Senin 25 Februari 2013



obsessional-compulsive neuroses
1. Pu- Ling frigulobis – fobi, obsesi ditandai dengan kehadiran hawa dingin, angin, dengan cara membungkus diri dengan berlapis2 baju. keyakinan budaya: dingin menyebabkan kematian
2. shinseinkatsu (Jepang). terapi: semi isolation, involvement in a labour sederhana, active training untuk penerimaan diri
3. histeri
                hypersuggestibility (berlebih2an)
                automatic obedience
                coprolalia (bicara jelek2, alat kelamin)
                echomimia (meniru tiba2)
                authominia
                altered consciousness (kesadaran yang berubah)
                disorganisasi (tidak teratur, berantakan)
                deppresion
                anxiety (kecemasan)
terutama pada perempuan berstatus sosial rendah yang terekspos pada sudden stress
phobic state
1. evil-eye, mai-ojo (oho) – pdkt victim, sorotan mata jahat, perilaku tertentu, tektonium
2. vodoo (sihir): ketakutan akan sihir
deppresive reaction
1. hwa itch: depresi – laki2 tua ditinggal istri yang masih muda
2. perwujudan dalam kebudayaan Indian, waktu kumat, penderita mengecat dirinya dengan wana hitam (warrior yang perang) – simbol kejantanan
3. windigo psychoses: pada situasi paceklik (starvation – ide tentang kanibalisme) yang memunculkan definisi tentang windigo (serigala jadi2an yang biasa makan orang). cth dari penyesuaian thd kepribadian orang Ojibwa
anxietas ganas
chronic, anciety, tension, hostility
moodiness, restless, terperangkap pada ide tentang sihir, ketidakmampuan sosial (social disability), homicide (pembunuhan), suicide (bunuh diri), excitement (rasa menggebu2)
masalah penduduk asli yang idup dalam kontak dan kebudayaan yang gak ada senang2nya
disosiatif (>< asosiatif: bisa mikir hubungan seperti sebab akibat/konsekuensi)
amok (masalah sosial budaya), stress lingkungan (terlalu panas, dll), infeksi, alkohol, ketakutan dan kemarahan
klasifikasi gangguan jiwa
klasifikasi diagnosis
ilmuan antropologi tidak perli mempelajari a[a yang secara mendalam dipelakari oleh psikiatri
namun mahasiswa antropologi perli memahami klasifikasi mengenai macam2 gangguan jiwa dalam ilmu psikiatri, juga bagaimana diinterpretasikan dan penderita diperlakukan oleh masyarakat
kategori besar
I. gg mental organik, termasuk gg mental simtomatik (F00-F09)
II. gg mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)
III. schizophrenia, gg schizotipal dan gg. waham (F20-F29)
IV. gg suasana perasaan (mood/afektif) (F30-F34)
V. gg neurotik, gg somatosom dan gg yang berkaitan dengan stress (F40-F49)
VI. sindrome perilaku yang bhub dengan yang fisiologis dan faktor fisik (F50-F59)
fisiologis --> fungsi organ tubuh
VII. gg kepribadian dan perilaku masa dewasa (F60-F-69)
VIII. retardasi mental (F70-79)
IX. gg perkembangan psikologi (F80-89)
X. gg perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak2 dan remaja (F90-98)
XI. gg jiwa YTT (F99)
1. gg mental organik
demensia: suatu sindrom akibat penyakit otak. biasanya bersifat kronik/progressif serta terdapat gangguan fungsi luhur (fungsi kortikal yang multipel), termasuk daya pikir, ingat, orientasi, pemahaman, berhitung, belajar, berbahasa, menilai (PPDGJ: 1993: 53)
respons kultural
                1. tjd penurunan yang cukup besar dalam fungsi intelektual
                2. respons sosiokultur dari lingkungan sekitar mempengaruhi manifestasi penurunan     kemampuan ini
                3. cth alzheimer: kesabaran keluarga thd pasien amat diperlukan, bagaimana menghadapinya? faktor kemiskinan dan kebutuhan care giver, menghadapi cara bpikir tak logis, tuduhan tak               benar, perlu penataan hubungan sosial dalam keluarga dan masyarakat
2. gangguan zat psikoaktif
                1. narkoba terdiri dari bermacam2 jenis
                2. melalui penanganan budaya (kasus Bali): bio psiko-spiritual-sosiokultural, penderita dibantu untuk: (a) melepaskan ketergantungan; (b) memberi lingkungan kenyamanan yang baru sebagai ganti kenyamanan narkoba; (c) pemahaman mindset masalah keluarga, bukan pasien; (d)           keluarga tidak menyalahkan; (e) mengembalikan masyarakat; (f) membangkitkan semangat          juang; (g) narkoba sebagai masalah global.
3. schizo, dst
                1. distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar yang khas, dan oleh afek yang tidak wajar/tumpul
                2. kesadaran jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap dipertahankan, wlp bisa tjs         defisit kognitif tertentu di kemudian hari
                3. gg pada fungsi yang paling mendasar yang dimiliki orang normal untuk memiliki suatu                perasaan kepribadian (individualitas), keunikan dan pengarahan (self-direction)
                4. ada anggapan bahwa pikiran, perasaan, dan perbuatannya yang paling intim terasa     diketahui/terbagi rasa dengan orang lain
                5. ada waham2 yang bisa timbul di dirinya
                6. merasa dirinya dikendalikan oleh kekuatan alami dan supernatural untuk mempengaruhi        pikiran dan perbuatannya dengan cara2 yang aneh. penderita merasa dirinya pusat segalanya           yang tjd
                7. ada halusinasi auditorik
                8. ada kebingungan di awal penyakit yang memberi keyakinan bahwa dirinya terancam
                9. arus pikiran sering terputus, terasa ada sisipan pada alur pikir, juga pikiran terasa tersedot       oleh sesuatu di luar
                10. suasana perasaan dangkal, cepat berubah2
gg waham
bagaimana waham diwujudkan dan terkait dengan pengalaman penderita. misal waham kebesaran, merasa dirinya sebagai ‘orang besar’. tokoh riel dan fiksi
gg perasaan
depresi: ringan, sedang, berat dengan gangguan psikosis, berat tanpa psikosis
kaji ttg content  depresi, dan respons masy thd penderita
biasanya dilakuin terapi keluarga dengan cara memantau kehidupan keluarga ybs
kecemasan
                1. ancietas fobik
                fobia sosial: hanya terbatas pada makan di tempat umum, bicara di tempat umum,          membudayakan jenis kelamin yang berbeda
                ada perasaan takut muntah
                pada kultur tertentu tatap mata menjadi menegangkan sering disertai harga diri yang rendah,   khawatir kritik, dari panik, malu, kencing, ampe isolasi orang thd dirinya
fisiologis
                perilaku makan: anoreksia nervosa (gak mau makan, abis makan langsung muntah) dan bulimia
kepribadian dan perilaku dewasa
                personal traits: pola penetapan persepsi, cara adain hubungan, cara pikir tentang lingkungan      dan diri sendiri, secara luas secara konteks sosial dalam hubungan pribadi dan seseorang (Roan,                1985: 194)
                personal disorder: tjd bila ciri2nya tidak fleksibel dan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan                  itu, sehingga kendalanya (gangguan) dalam fungsi sosial/kerja, atau timbul penderitaan subjektif    bagi dirinya (Roan, 1985; 1940)
                diagnosis GK hanya ditetapkan bila ciri2 itu adalah ciri2 yang menetap
retardasi mental
                RM ringan: IQ 50-69
                RM sedang: 49-58
                RM berat: 20-34
                sangat berat =< 10
respons thd masy: perlu care giver
perkemb psikologis
autisme. disebut gangguan perkembangan persuasive (GPP)
                a. keterlambatan dan deviasi hubungan sosial
                b. gangguan komunikasi
                c. perilaku stereotipik dan mannerisme, ulang2 suatu perilaku minat/aktivitas
                d. thd sebelum usia 36 bulan
DSM IV
                1. gangguan kualitatif interaksi sosial
                2. gangguan kualitatif interaksi komunikasi
                3. pola perilaku minat/aktivitas yang stereotip repetitif dan terbatas
termasuk dalam GPP ialah:
                1. gangguan autistik
                2. gangguan Kett
                3. gangguan disintegrasi masa kanak2
                4. gangguan Asperger
                5. gangguan perkembangan pervasive
MSSD
untuk GPP < 5 tahun
                kesulitan dalam bidang sensorik dan motorik. normatif dalam usia 5 tahun
                bukan suatu ketiadaan, tapi gak bisa ngomong secara langsung (preverbal gestural          communication)
                disfungsi proses auditorik (persepsi dan pemahaman)
                disfungsi proses sensasi (hiper/hipoaktif, perencaanan motorik)
masa kanak2 dan remaja
gangguan persaingan antar saudara kandung (sibling rivalry)
                antropolog telusuri gangguan perilaku dan emosional
                kecemburuan thd sibling
                persepsi ketidakadilan ortu thd dirinya belum tentu benar
                terapi keluarga perlu dilakukan
ETNOPSIKIATRI
salah satu studi etnomedisin yang khusus mempelajari...
Atwood Gaines (1992): new ethnography. sistem psikiatri sama2 bersifat kultural seperti halnya sistem religi, sistem kekerabatab, sistem politik, karena itu folk psy (menurut Kiev cultural psy) dan professional psy sama2 disbeut etnopsikiatri
                bagaimana masy meyakini dan menjalankan religi yang dianutnya
                bagaimana mengatur sistem kekerabatan? baagimana mengatur organisasi kehidupan bersamanya, ttg kekuasaan dan kepemimpinan kelompoknya?
prinsip
                cultural construction (bangunan budaya) sebagai paradigma baru di dekade 1990an.       kebudayaan adalah pembangun pola pikir, hingga diwujudkan dalam praktik dan materi yang             digunakan
RSJ Eropa/AS
                modern (produk dari sistem medis biomedikal)
                namun punya corak sendiri dalam:
                                penataan ruang2 dan fungsinya
                                menunjukkan hierarki yang ada
                                cerminan aturan dalam kerjasama dan sifat kerjasama antar staf
                                penyediaan fasilitas berdasarkan konsep penyembuhan
perbedaan:
                dari segi pendekatan: culture chapes behavior, termasuk mental disorder
                biologi: abnormal berada di luar
beda konsep
                1. RSJ sebagai institusi yang stabil
                2. RSJ sebagai institusi yang dinamis, ikuti perkembangan budaya. bangunan RSJ, personil, kelas                sosial pasien, budaya masy
Atwood Gaines (pendekatan antropologi)
                keyakinan etnopsikiatri dan praktiknya adalah suatu kompleks bangunan yang turun temurun   dan historis, mengungkapkan kehidupan, gangguan, pengalaman, pandangan individual
cth
                1. dukun. komunitas afrika. tidak sebagai gangguan jiwa tapi komunikasi antara roh, dewa, dan                 dukun itu sendiri
stress psikososial
                1. kebudayaan tidak pernah sepenuhnya menyebaabkan keberhasilan pendukungnya dalam     mengatasi masalah adaptasi mereka thd lingkungan alam dan sobudnya
                2. selalu ada kekuatan yang harus diatasi
                3. ada outlet secara budaya, tapi sering tidak cukup untuk menghadapi tantangan perubahan     sosbud yang cepat
outlet budaya
beberapa contoh outlet budaya: pasola di Sumba (mencari prestige), pengambilan nyale di Lombok (sarana sosialisasi dan interaksi sosial), pertunjukkan keperkasaan pada upacara adat kematian di Toraja, dll. namun di masa ini, tuntutan dan perubahan kondisi sosbud lebih kompleks dan tidak sepenuhnya dapat diatasi oleh mekanisme budaya
stres psikokultural
terjadi dalam konteks
                isi budaya
                organisasi sosial
                perubahan sosbud
                stres ini jadi perhatian bagi antropolog yang pelajari etiologi dan respons thd gg jiwa oleh para   individu dalam masy
nilai2 yang berubah
                role replacement (pergantian peranan)
                excessive explosure to simultaneous statuses (terpaparnya seseorang pada status2 secara         simultan): ybs dihadapkan pada berbagai status yang berbarengan, dengan hak dan kewajiban               yang beda
                role deprivation (menyusutnya peranan): tjd penyusutan/menghilangnya peran yang semula    dilakukan dengan senang hati dan adanya perasaan kebanggaan
                sentimen: adanya perasaan yang terkait pada peristiwa/hal tertentu
organisasi sosial
                anomie: merasa asing
                rigiditas sosial: hubungan kaku antar berbagai kelompok masy sehingga kebersamaan tdk            terwujud dan kepentingan bersama yang dirasakan, dengan kata lain: gak ada kehidupan untuk            jalin kebersamaan. jadi gak solidaritas
perubahan sosial budaya
                masalah keberhasilan dalam beradaptasi, dalam level individu dan kelompok
                seharusnya secara terintegratif, sesuai kebutuhan masing2
PR! menurut Anda, antropologi bisa kerjasama dalam hal apa, dan ngasih solusi apa, kasih contoh konkret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar