Ayo Berjuang

Ayo Berjuang
Pantang Mundur

Minggu, 02 Januari 2011

Colongan Bentar.... Boleh Kan?

Assalamu'alaiku Wr. Wb...

Teman2 sekalian... Semua orang yang Saya sayangi... Semuanya...
Alhamdulillahirobbil'alamin. Assolatuwasalamu 'alal asrofil ambiya i walmursalin. Wa'ala alihi waashabihi ajmain. Amma ba'du (kalo ada yang salah silahkan diperiksa).

....

Iya, sesuai dengan judulnya, gue hari ini bakal colongan alias curhat... Malah kayaknya segala macem uneg2 bakal gue keluarin... Walopun, gue tahu bahwa uneg2 tersebut mungkin memang tidak sehati dengan para pembaca, ataupun yang lainnya terutama kepada pihak2 yang memang benar2 tidak menyetujui akan tulisan yang bermakna 'kesan pesan penderitaan seorang anak manusia Indonesia'... Namun, Saya sudah siap akan itu!!

Mengenai curahan hati ini, atau yang biasa kita singkat dengan bahasa gaulnya bo (stop, berhenti menjadi 4L4Y !!) adalah CURHAT... Atau segala macem2 yang kita keluarin entah melalui cerita panjang lebar atau apapun sehingga menampakkan makna tersurat maupun tersirat di dalamnya (baik eksplisit maupun implisit)... Er... Tunggu... Gue juga jadi pusing nih sama bahasa gue yang terlalu berat... Apa gara2 IQ gue yang kejongkokan ya? Ah... Terlepas dari itu semualah Di...

Terlepas dari elo bodoh... Atau mempunyai kemampuan yang sungguh kurang...

Karena elo juga manusia Di....

Elo juga mempunyai kelemahan yang banyak. Di samping elo (mungkin) juga punya kelebihan yang banyak... Tapi belum tentu segala kelebihan yang gue punya mampu untuk mengkaver (baca : cover) semua kelemahan gue pastinya... Makanya... Malah apabila seorang anak manusia yang tahu diri sekalipun juga bahkan akan langsung berkata bahwa segala macem kelebihan yang dia punya merupakan hadiah besar dari Mahakuasa! Itu memang benar! Terlepas dari kisah banyaknya teolog dan filsuf2 bidang lainnya yang mencari kebenaran MENGENAI TUHAN... Sampai akhirnya mereka semua (yang notabene... Katanya tumbuh menjadi pemikir kritik sejati..) harus merelakan... Satu hal yang mendarah daging... Agama...! (koreksi Saya, apabila hal itu memang salah, sekali lagi!)

Ooh... Kita tidak akan berlama2 dengan hal filsafat.. Toh Saya juga cukup pusing dengan hal2 tersebut...

*seharusnya, apabila filsuf2 menjadi seorang pemikir sejati, maka mereka akan menganggap bahwa pemikiran2 kritis mereka dikonstruksikan Karena Jasa-Nya... Karena, siapa lagi yang bisa membuat mereka berpikir begitu keras kecuali... Yah... Karena tubuh yang sehat atau fit... Karena pikiran jernih... Ketika kadar darah oksigen memadai seorang filsuf untuk berpikir begitu kritisnya... Tapi... Apa yang membuat semua hal tersebut berjalan dengan sempurna? Jujur, walaupun Saya itu orangnya gak hobi baca (baca : males) dan beyond the theories parah, tapi Saya berani menyebutkan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa-Lah yang dapat menggerakkan berbagai kelebihan2 manusia! Saya jadi bingung melihat tulisan Saya... Hehehe...

Intinya, mengapa mereka semua tidak mengakui eksistensi Tuhan justru dengan melihat segala macam kelebihan yang mereka miliki? Ah, sudahlah... Semoga Allah memberikan mereka Hidayah... Khususnya bagi mereka semua yang sudah terlanjur... Kan kasihan... Untuk apa berpikir begitu keras dan kritisnya sampai2 tujuan yang mesti dicapai hanyalah sebuah broken phenomenon... Tidak... Jangan sampai hal tersebut terjadi terutama kepada diri kita yang 'masih' sadar!!!

Itu merupakan salah satu uneg2 dari Saya... Selebihnya... Jujur... Masih banyak...

Lalu, mengapa Saya di sini curhat? Ada dua alasan besar sekiranya...
1. Saya manusia, maka Saya punya perasaan tentunya...
Oh, perasaan hanya dimiliki oleh cewek. Makanya, mereka biasanya masuk ke psikologi ataupun ke seni2 yang memunculkan gairah2 untuk mengeluarkan perasaan... SALAH BESAR!!! SEMUA MANUSIA JUGA PUNYA PERASAAN! Termasuk Saya... Anak manusia Indonesia yang berjenis kelamin laki2... Dan masih belia, tentu saja masih perlu banyak belajar... di samping gue harus cepat2 dewasa untuk tahan banting apabila...

--> Ada orang yang (sengaja atau tidak, tergantung kondisi) tidak mendengarkan curhat Saya... Hmm... Apabila Saya berbaik sangka... Maka mungkin Saya akan menanggapinya dengan dewasa... Seperti : mungkin dia lagi sibuk, jadi gak sempet dengerin gue curhat, dan sebagainya... Jadi, sebenernya... Hatiku pilu apabila berprasangka buruk... Misalnya, apabila ia berkata bahwa : memalukan... Gue jadi dia (Ardi) gak usah cerita2 kayak ginian dah... , apaan nih? Colongan yee (with his or her destructive cynical smile).... , dan sebagainya..
Jadinya pula, ini juga jadi konsekuensi bagi Saya. Kalo Saya pengen curhat, mendingan sama orang yang udah dikenal... Eh... Itu juga belum tentu benar... Curhatlah kepada orang yang dekat dengan Saya... Eh ... Itu (ternyata) juga masih salah pula! Curhatlah kepada teman dekat YANG MAMPU NGEJAGA RAHASIA ELO, DAN TENTU SAJA MENGHARGAI APA2 YANG ELO KELUARKAN, APAPUN SEGALA UNEG2 itu... Gan...

Hmm....

Terus, kenapa Saya bikin tulisan ini? Bukannya bahkan pembaca2 atau yang diluarnya sekalipun belum tentu mau ngedengerin curhatan yang gak jelas ini...? Bahkan pastinya, ada pula yang bakal menentang keras tulisan absurd dari anak manusia ini?? Baiklah... Terserah Anda sekalian ingin memakai perspektif manapun, silahkan perbaiki apabila banyak sekali kata2 Saya yang masih salah. Saya menulis ini bagaikan anak manja, tau gak? Saya menulis ini bagaikan seorang wanita yang emosional, tau gak? Apapun itu, kritikan pedas akan Saya tampung dan akan terima.. Karenanya, Saya telah siap!!

Ini juga merupakan penggalan sebagian.. Yah... Karena, Saya harus berkomitmen terhadap kata2 tadi... Bahwa Saya harus bercurhat kepada mereka semua yang.. Saya sudah jelaskan sebelumnya... Jangan diputar2... Maka dari itu kawan2, terlepas dari itu, Saya mempunyai perspektif dari diri Saya. Ya, nomor pertama tadi, SAYA PUNYA PERASAAN... Maka, itu telah menjadi hak Saya untuk angkat bicara... Maksudnya, menulis ini... Lebih lagi, Saya juga akan menunaikan pula kewajiban, yaitu mempertanggungjawabkan rahasia pribadi Saya. Buktinya, walaupun cerita pertama tadi mendeskripsikan bahwa curcol-an Saya pernah 'ditolak', tetapi Saya TIDAK MENYEBUTKAN CONTOH2NYA, BERIKUT PELAKU2 YANG MENOLAK SAYA.... Iya, mereka semua... Nama2 itu, pantas digelapkan demi menunjang nama baik dan tidak menyebarkan nama buruk, Saya tahu bahwasannya itulah yang menjadi salah satu resiko utama ketika menulis pengalaman pribadi ini.

Saya yakin pula, kata2 tersebut banyak salah! Maka, jangan sungkan2 untuk mengoreksinya!

2. Saya, seperti biasa, ingin berbagi pengalaman...
Ya, sebenarnya tujuan utama dari seluruh penulisan ini untuk sharing, yaitu berbagi pengalaman, walaupun Saya masih belia (iya, saat ini masih umur 18, umur yang terlalu hijau untuk berbagi pengalaman bukan? Maaf apabila kata2 Saya salah...). Tetapi, setiap insan, menurut pendapat Saya, entah benar entah salah, dan tentu saja terlepas dari teori2 tertentu... PASTI MEMILIKI PENGALAMAN YANG BERBEDA. Itulah keistimewaan Tuhan menjadikan manusia untuk 'memaksa' mereka untuk senantiasa yah.. Jalani saja kehidupan.. Entah itu indah maupun sangat buruk malahan...
Lalu, ada beberapa kisah menarik tentang pengalaman yang Saya dapatkan... Hm... Terlepas dari semua ini.... Semua pemikiran akal sehat yang membelenggu Saya... Saya ingin sekali mempertemukan rasio dengan perasaan Saya, sehingga mereka berdua akan menjadi pasangan suami istri yang sakinah serta melahirkan seorang anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, bernama... HATI NURANI...

Lanjut ke Post Dua, boleh ya!?

AUCH! #SWA***W# ampe hari gini tuh benda masih ada??

Penjual sendal : Masih lakulah!!

!@#^@#^&*!^&*@ ???? GABRRUUUUKKKK!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar