beberapa istilah psikiatri yang perlu menjadi perhatian
ilmuan antropologi
psikiatri dalam kehidupan manusia
fobia khas/terisolasi
fobia yang terbatas pada situasi yang sangat spesifik spt:
bila berdekatan dengan hewan tertentu (kecoa, kucing, ular, bekicot, cacing,
cecak, ulat bulu, dll), tempat tinggi, petir, kegelapan, naik pesawat, ruang
tertutup/lift, buang hajat di tempat umum, makan makanan tertentu, dokter gigi,
takut melihat darah/luka, dan takut berhubungan dengan penyakit tertentu
contoh: kaustofobia ketakutan terhadap ruangan sempit, ump:
masuk lift. ybs merasa resah, ketakutan, dan pusing/mau pingsan
ketakutan kepada ketinggian, seperti naik ke atas jembatan
dan melihat jalan di bawah, serasa mau melompat ke bawah/pusing/sesak/mau
muntah. pada kondisi parah ybs bisa juga pingsan
gg obsesif kompulsif
amnesia: hilangnya daya ingat setelah ada peristiwa
mengerikan yang dihadapi. bisa juga karena kelelahan, keracunan, atau mengalami
kejadian traumatik. kondisi bisa bersifat parsial/total.
antropologi mencoba menelusuri pengalaman masa lalu ybs yg
menyebabkannya mendapatkan amnesia
gg kepri dab perilaku masa dewasa (F60-F69)
gg kepri vs perubahan kepri:
gg kepri: proses perkembangan yang timbul di masa kanak2 atau
remaja dan berlanjut di masa dewasa
perubahan kepribadian: proses yang didapat biasanya pada
usia dewasa setelah stress berat/berkepanjangan. deprivasi lingkungan yang
ekstrim
gg kepri khas
1. sikap dan perilaku yang amat tak serasi berkait dengan
beberapa fungsi: afek, kesadaran, pengendalian impuls, cara melihat dan
berpikir, gaya berhubungan dengan orang lain
2. pola perilaku abnormal untuk waktu lama, berjangka
panjang dan tak terbatas pada episode penyakit jiwa
3. pola perilaku pervasif & maladaptif terhadap berbaagi
keadaan pribadi dan sosial yang luas
4. manifestasi muncul pada masa kanak2, remaja terus sampai
usia dewasa
5. menjurus pada penderitaan pribadi yang bermakna
6. gg biasanya (namun tidak selalu) berhubungan secara
bermakna dengan masalah pekerjaan dan kinerja sosial
gg paranoid
1. kepekaan berlebihan thd kegagalan dan penolakan
2. kecenderungan untuk menyimpan dendam, tak mau memaafkan
penghinaan/luka hati karena masalah sepele
3. kecurigaan yang tinggi, tendensi misinterpretasi thd tindakan
orang netral/bersahabat sebagai sikap permusuhan/penghinaan
4. ngotot ttg hak pribadinya wlp tak tepat dengan realita
5. mencurigai kesetiaan istri/suami tanpa dasar
6. merasa dirinya penting secara berlebihan wlp tak sesuai
realita, melekat secara menetap
7. dirundung perasaan adanya komplotan thd dirinya dan dunia
gg skizoid
1. hanya ada sedikit aktivitas yang membahagiakan dirinya
2. emosi dingin, efek datar
3. kurang mampu menunjukkan kehangatan, kelembutan, ataupun
kemarahan thd orang lain
4. tak peduli secara nyata thd pujian/kecaman
5. tak tertarik scr seksual wlp sudah cukup umur
6. hampir selalu menyendiri
7. tak punya dan tak ingin punya teman dekat
8. amat tak peka thd norma dan etika yang berlaku
gg dissosial
1. tak peduli dengan perasaan orang lain
2. bersikap tak bertanggung jawab dan tak peduli norma,
etika, kewajiban sosial, secara menetap
3. tak mampu mempertahankan hubungan agar langgeng wlp sebenarnya
bisa
4. mudah frustasi dan berlaku agresif/kekerasan
5. tak mau terima kesalahan dan belajar dari hukuman
6. amat cenderung mempersalahkan orang lain atau jelaskan
atasan penyebabnya, jika ybs terlibat konflik sosial
gg anankastik
1. perasaan ragu dan hati2 berlebihan
2. keterpakuan thd rincian, peraturan, daftar, perintah,
organisasi, jadwal
3. perfeksionis yang hambat penyelesaian tugas
4. ketelitian berlebihan, terlalu hati2, kecenderungan yang
tidak seharusnya untuk menciptakan kesenangan dan hubungan interpersonal
5. keterpakuan dan keterikatan berlebihan pada kebiasaan
sosial
6. kaku dan keras kepala
7. pemaksaan irasional agar orang lain melakukan sesuatu
menurut caranya, atau keengganan irasional untuk mengizinkan orang lain untuk
lakukan sesuatu
8. mencampuradukkan pikiran/dorongan yang bersifat
memaksa/yang tidak disukai
gg lemas (ego)
1. ada perasaan tegang/takut yang menetap dan pervasif
2. merasa diri tak mampu, tidak menarik, merasa lebih rendah
daripada orang lain
3. kekuatiran berlebihan thd kritik/penolakan di situasi
sosial
4. keengganan terlibat dengan orang kecuali yakin akan
disukai
5. pembatasan gaya hidup karena alasan keamanan fisik
6. menghindari aktivitas sosial/pekerjaan yang banyak
melibatkan orang banyak
gg dependensi
1. mendorong dan membairkan orang lain mengambil sebagian
besar keputusan penting bagi dirinya
2. meletakkan kebutuhan diri lebih rendah daripada orang
lain pada siapa ia bergantung, penyerahan sepenuhnya thd kepentingan mereka
3. keengganan menuntut tempat ia bergantung
4. perasaan tanggung jawab/tidak berdaya jika sendirian,
karena ketakutan yang dibesar2kan ttg ketidakmampuannya untuk mengurus diri
sendiri
5. terpaku pada ketakutan ditinggalkan oleh orang yang dekat
dengannya dan ditinggal agar mengurus diri sendiri
6. keterbatasan kemampuan untuk mengambil keputusan sehari2
tanpa nasihat berlebihan dan diberi keyakinan oleh orang lain
F62 (perubahan kepribadian sesuah sakit jiwa)
perubahan kepribadian berlangsung lama yang menjurus pada
kegagalan dalam fungsi interpersonal
untuk didiagnosa perlu dilihat sifat2 sebagai berikut
sikap permusuhan dan sifat tak percaya dalam menghadapi
dunia
penarikan diri dari masy
perasaan kosong dan putus asa
perasaan terpojok yang kronis seperti merasa terancam terus
menerus
keterasingan
F63: gg kebiasaan dan impuls
judi patologis: adanya dorongan untuk berjudi, preokupasi
judi dalam pikiran. penderita kemungkinan besar suka berutang, mempertaruhkan
pekerjaannya, tidak harmonis dalam hubungan keluarga
bakar patologis (piromania): dorongan untuk membakar
harta/barang lain tanpa tujuan yang jelas, ada keasyikan untuk menatap benda
yang berhubungan dengan api dan kebakaran, kesukaaan besar thd kegiatan mobil
pemadam kebakaran dan alat pemadam api lainnya dan memanggil petugas pemadam
kebakaran, namun ada pula kecenderungan untuk membakar dirinya sendiri
curi patologis (kleptomania): gg yang ditandai oleh
kegagalan menahan dorongan untuk mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan/tidak
menghasilkan uang. barang kemudian dibuang/diberikan ke orang lain/dikumpulin
aja
terdapat ketegangan sebelum melakukannya dan lega/puas
sesudah melakukannya. aksi soliter (sendirian), tidak ada yang membantu
tiap episode menunjukan dirinya gelisah, murung, dan merasa
bersalah di antara episode di toko tempatnya sendiri
trikotilomania: suatu gangguan yang ditandai oleh kerontokan
rambut karena berulang kali ybs gagal menahan diri thd impuls untuk mencabut rambutnya
sendiri. pencabutan didahului ketegangan memuncak dan diikuti rasa lega dan
puas. kasus trikotilomania: korban KDRT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar